Minggu, 04 Juli 2010

persanan 3 momen

BAB I
PENGENALAN STRUKTUR STATIS TAK TENTU
UNTUK STRUKTUR RANGKA

1.1 Ciri-Ciri Struktur Rangka
Struktur Rangka adalah struktur yang terdiri dari batang-batang yang panjangnya jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran penampangnya. Sruktur rangka dibagi atas beberapa kategori yaitu:

a. Balok
Balok adalah suat batang lurus dengan satu atau lebih tumpuan. Gaya luar pada balok dianggap bekerja pada bidang yang melalui sumbu simetri penampang lintangnya. Penampang lintang balok dapat mengalami resultan tegangan dalam yang berupa gaya aksial, gaya geser, dan momen lentur.


Gambar 1-1
b. Rangka Batang Bidang
Rangka batang bidang adalah himpunan batang yang sebidang dan bersambungan sendi di titik kumpulnya. Batangnya hanya mengalami gaya aksial tarik atau tekan.
.


Gambar 1-2
c. Rangka Batang Ruang
Rangka batang ruang sama dengan rangka batang bidang kecuali bahwa batang-batangnya berarah sembarang dalam ruang, dan gaya yang bekerja juga berarah sembarang.





Gambar 1-3
d. Portal Bidang
Portal bidang sama sepeti balok, tetapi titik kumpul batang merupakan sambungan kaku.Resultan tegangan dalam di suatu penampang batang portal bidang , terdiri dari momen lentur, gaya geser dan gaya aksial.




Gambar 1-4

e. Balok Silang
Balok silang adalah struktur bidang yang dibentuk oleh balok menerus yang saling bertemu atau bersilang. Jika balok saling bertemu sambungan dianggap kaku, jika bersilangan dianggap sendi.


Berbeda dari portal bidang yang gaya luar berada dalam bidang struktur. Gaya luar pada balok silang tegak lurus bidang struktur.






Gambar1-5

1.2 Struktur Statis Tak Tertentu
Perbedaan gaya pada struktur statis tak tertentu dan tertentu adalah: Gaya pada struktur statis tak tertentu tidak dapat dicari hanya dengan persamaan keseimbangan statis, yaitu:
ΣV = 0 ; ΣH = 0 ; ΣM = 0
Analisa struktur statis tak tertentu umumnya membutuhkan persamaan linear secara simultan yang jumlahnya tergantung pada cara analisanya.

1.2.1 Ketidaktentuan Statis
Tinjaulah sebuah benda bebas dalam ruang yang dibebani beberapa gaya. Agar benda berada dalam keseimbangan, komponen resultan dalam arah sumbu X, Y, dan Z yang saling tegak lurus harus = 0, sehingga persamaan keseimbangan statis dapat ditulis sebagai;
ΣFx = 0 ΣFy = 0 ΣFz = 0
ΣMx = 0 ΣMy = 0 ΣMz = 0
Jadi pada benda yang dibebani gaya tiga dimensi, kita akan mendapatkan enam persamaan keseimbangan statis.
Bila seluruh gaya yang bekerja pada benda bebas itu terletak dalam satu bidang, maka hanya tiga dari enam persamaan statika yang dapat digunakan yaitu;
ΣFx = 0 ΣFy = 0 ΣFz = 0
Jadi struktur statis tak tertentu adalah struktur dengan jumlah gaya yang tidak diketahui lebih besar dari pada jumah persamaan yang ada

Ketidaktentuan suatu struktur dapat bersifat luar, dalam atau keduanya. Karena itu suatu struktur ruang akan bersifat statis tak tertentu luar bila jumlah komponen reaksinya lebih dari enam. Sedangkan untuk struktur bidang komponen reaksinya lebih dari tiga.
Contoh:



(a) (b)





( c )
Gambar 1-6
1.2.2 Struktur Statis Tak Tentu Luar

Pada gambar 1-6 (a) diatas dengan tumpuan A ; Rol, B ; Rol dan C ; Jepit mempunyai 5 komponen reaksi. Oleh karena jumlah persamaan keseimbangan statis hanya tiga, maka 2 buah gaya kelebihan yang tak dapat dicari dengan statika, sehingga balok bersifat statis tak tentu luar.
Derajat ketidaktentuan didefenisikan sebagai jumlah gaya yang tak diketahui dikurangi jumlah persamaan statika, jadi balok pada gambar 1-6(a) adalah statis tak tentu berderajat dua.

1.2.3 Struktur statis tak tentu dalam
Marilah kita tinjau suatu struktur secara eksternal bersifat statis tertentui, tetapi secara internal bersifat statis tak tentu.





Gambar 1-7
Contoh rangka batang di sebelah gaya batangnya tidak dapat dicari hanya dengan persamaan statika . jika satu dari dua batang diagonal dihilangkan (dipenggal) gaya-gaya batang bisa dihitung dengan persamaan statika. Jadi rangka batang ini bersifat statis tak tentu dalam berderajat satu, walaupun struktur bersifat statis tertentu luar.

Contoh portal di sebelah bersifat statis tak tertentu dalam berderajat tiga, dan akan statis tertentu bila salah satu batangnya dipenggal. Penggalan ini merupakan penghilangan atau pelepasan tiga buah resultante tegangan: gaya geser, gaya aksial dan momen lentur




Gambar 1-8
Jumlah struktur pelepasan yang dibutuhkan agar struktur bersifat statis tertentu merupakan derajat ketidaktentuan.

1.2.4 Struktur statis tak tertentu luar dan dalam sekaligus
Portal di sebelah bersifat tak tentu luar berderajat satu. Tetapi resultante tegangan tidak dapat dicari dengan statika meskipun reaksi tumpuan telah diketahui. Resultan ini hanya dapat diketahui bila portal dipenggal di dua penampang, sehingga memberikan enam pelepasan. Jadi derjat ketidaktentuan totalnya ialah tujuh.





Gambar 1-9
1.3 Persamaan Derajat Ketidaktentuan
1.3.1 Rangka Batang Bidang




R1
Gambar 1-10
Tinjau suatu rangka batang bidang dengan m buah batang dan j buah titik kumpul sendi (termasuk tumpuan yang juga sendi), jumlah gaya yang tak diketahui ialah:tiga komponen reaksi dan gaya di setiap batang yaitu: 3 + m.
Sedangkan di setiap titik kumpul terdapat dua persamaan keseimbangan, yaitu:
ΣFx = 0 ΣFy = 0
Jadi jumlah persamaan yang ada : 2j
Pada keadaan statis tertentu, jumlah persamaan statika = jumlah gaya yang tak diketahui
2j = m + 3
Jika jumlah komponen reaksi adalah r maka
2j = m + r
Persamaan di atas harus dipenuhi agar konstruksi bersifat statis tertentu, dengan demikian derajat ketidaktentuan adalah:
i = (m + r) – 2j
Rangka batang di atas :
r = 4 m = 18 j = 10 i = (18 + 4) – 2.10 = 2
1.3.2 Rangka Batang Ruang

Persamaan keseimbangan adalah
ΣFx = 0 ΣFy = 0 ΣFz = 0
Persamaan menjadi 3j = m + r
Derajat ketidaktentuan
i = (m + r) – 3j


j = 4 3.4 = 3 + 9
m = 3 Statis tertentu
r = 4


Gambar 1-11

1.3.2 Portal Bidang

Setiap titik kumpul yang kaku mempunyai dua persamaan gaya dan satu persamaan momen. Resultan tegangan di setiap batang, bisa dicari bila tiga dari enam gaya ujung F1, F2,…, F6 diketahui, sehingga pada setiap mempunyai 3 gaya batang yang tak diketahui.



Gambar1-12

Jumlah gaya yang tak diketahui adalah jumlah komponen reaksi yang tak diketahui ditambah jumlah gaya dalam yang tak diketahui, jadi suatu portal bidang yang kaku akan bersifat statis tertentu jika 3j = 3m + r
Dan derajat ketidaktentuan:
i = (3m + r) – 3j
Contoh

j = 6
m = 7
r = 4 i = ( 3.7 + 4) – 3.6 = 7
Gambar 1-13
Jika sebuah titik kumpul portal yang kaku diganti sendi, maka persamaan keseimbangan berkurang 1, karena momen lentur pada pertemuan itu menjadi nol, sehingga jumlah yang tak diketahui berkurang sebanyak jumlah batang di sendi
tersebut.
j = 5
m = 4
r = 4
3j = 3jm + r
(3 . 5) – 1 = 3.4 + 4 – 2
sehingga portal menjadi statis tertentu

Gambar 1-14


1.3.3 Portal Ruang


.




Gambar 1-15
Pada titik kumpul kaku mempunyai 3 persamaan gaya dan 3 persamaan momen, Resultan tegangan disetiap batang bisa dicari, bila 6 dari 12 gaya (pada gambar) diketahui sehingga setiap batang memberi enam gaya yang tak diketahui.
Jadi portal ruang bersifat statis tertentu jika:
6j = 6m + r
Derajat ketidaktentuan:
i = (6m + r) – 6j
Contoh

Portal ruang mempunyai enam komponen reaksi di setiap tumpuan.
Tiga komponen x, y, z serta tiga kopel Mx, My, dan Mz.


Gambar 1-16
Jadi komponen reaksi struktur tersebut berjumlah 24, sedang persamaan keseimbangan yang ada berjumlah enam, dengan demikian portal bersifat statis tak tentu luar berderajat 18. Jika reaksi diketahui resultan tegangan pada keempat kolom dapat dicari dengan statika, salah satu balok harus dipenggal dengan jumlah pelepasan enam; gaya ksial, gaya geser, di dua arah yang saling tegak lurus, momen lentur terhadap dua sumbu dan momen puntir , maka struktur statis tak tentu dalam berderajat 6 dan derjat ketidaktentuan total ialah 24.
j = 8
m = 8
r = 24
i = (6.8 + 24) – 6.8
= 24

1.4 Ketidaktentuan Kinematis

Bila suatu struktur yang terdiri dari beberapa batang dibebani, maka titik-titik kumpul akan mengalami perpindahan dalam bentuk rotasi (putaran sudut) dan translasi yang tergantung pada konfigurasi struktur.
Perpindahan titik kumpul diketahui dari pengekangan yang diberikan pada struktur. Misalnya: ditumpuan jepit tidak dapat terjadi perpindahan apapun.
Namun biasanya pada tumpuan terdapat perpindahan yang tak diketahui, perpindahan titk kumpul yang tak diketahui inilah yang disebut besaran ketidaktentuan kinematis, yang jumlahnya menyatakan derajat ketidaktentuan kinematis struktur, atau jumlah derajat kebebasan.

Contoh:

Gambar 1-17
Jepitan di A tidak dapat mengalami perpindahan apapun, sedangkan Rol pada B, tak dapat berpindah dalam arah vertikal tetapi dapat bergerak ke arah horizontal dan juga dapat terjadi putaran sudut (Rotasi). Jadi ketidaktentuan kinematis balok ini berderajat dua
Dalam praktek biasanya kita boleh mengabaikan deformasi aksial balok, dalam hal ini titik B hanya memiliki satu derajat kebebasan dan struktur dianalisa sebagai struktur dengan satu derajat ketidaktentuan kinematis.



Gambar 1-18
Balok ini tidak memiliki perpindahan yang tak diketahui, jadi balok ini bersifat kinematis tertentu. Tetapi bersifat statis tak tentu berderajat 3.





Gambar 1-19
Rangka batang ini bersifat statis tak tentu berderajat 2. titik A pada rangka batang bisa mengalami 2 komponen perpindahan, sehingga mempunyai 2 derajat kebebasan.

“Slope Deflection”

MODUL 4 : METODA “Slope Deflection”
4.1. Judul : Metoda “Slope Deflection”

Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah membaca bagian ini mahasiswa akan dapat memahami apakah metoda “Slope Deflection” dan bagaimana metoda “Slope Deflection” dipakai untuk menyelesaikan struktur statis tidak tertentu.

Tujuan Pembelajaran Khusus
Mahasiswa selain dapat memahami metoda “Slope Deflection” juga dapat menyelesaikan suatu struktur statis tidak tertentu yaitu menghitung semua gaya luar (reaksi perletakan) dan gaya-gaya dalam (gaya normal, gaya lintang, momen batang) dari struktur tersebut dengan menggunakan metoda “Slope Defclection”.

4.1.1. Pendahuluan
Berbeda dengan metoda-metoda yang telah dibahas sebelumnya, yaitu metoda “Consistent Deformation” yang memakai gaya luar (reaksi perletakan) sebagai variabel dan metoda “Persamaan Tiga Momen” yang memakai gaya dalam (momen batang) sebagai variable, untuk metoda “Slope Deflection” ini rotasi batang dipakai sebagai variable. Maka dari itu untuk metoda “Consistent Deformation” dan metoda “Persamaan Tiga Momen” yang variabelnya berupa gaya luar ataupun gaya dalam dikategorikan sebagai “Force Method” sedangkan metoda “Slope Deflection” yang memakai rotasi batang sebagai variabel dikategorikan sebagai “Flexibility Method”. Dengan ketentuan bahwa pada batang-batang yang bertemu pada suatu titik simpul (joint) yang disambung secara kaku mempunyai rotasi yang sama, besar maupun arahnya, maka pada batang-batang yang bertemu pada titik simpul tersebut mempunyai rotasi yang sama, atau boleh dikatakan sama dengan rotasi titik simpulnya. Sehingga dapat dikatakan jumlah variabel yang ada sama dengan jumlah titik simpul (joint) struktur tersebut.
Besarnya variabel-variabel tadi akan dihitung dengan menyusun persamaan-persamaan sejumlah variabel yang ada dengan ketentuan bahwa momen batang-batang yang bertemu pada satu titik simpul haruslah dalam keadaan seimbang atau dapat dikatakan jumlah momen-momen batang yang bertemu pada satu titik simpul sama dengan nol. Disini diperlukan perumusan dari masing-masing momen batang sebelum menyusun persamaan-persamaan yang dibutuhkan untuk menghitung variabel-variabel itu. Rumus-rumus momen batang tersebut mengandung variabel-variabel yang ada yaitu rotasi titik simpul.
Dengan persamaan-persamaan yang disusun, besarnya variabel dapat dihitung. Setelah besarnya variabel didapat, dimasukkan kedalam rumus-rumus momen batang, maka besarnya momen batang-batang tersebut dapat dihitung. Demikianlah konsep dari metoda “Slope Deflection” untuk menyelesaikan struktur statis tidak tertentu.


4.1.2. Perumusan Momen Batang
Momen batang dapat ditimbulkan dengan adanya beban luar, rotasi titik simpul ujung-ujung batang dan juga akibat perpindahan relatif antara titik simpul ujung batang atau yang biasa disebut dengan pergoyangan. Seberapakah besarnya momen akibat masing-masing penyebab tadi, dapat diturunkan sebagai berikut :


A. Batang dengan kedua ujungnya dianggap jepit.
1. Akibat beban luar
Momen batang akibat beban luar ini seterusnya disebut sebagai Momen Primair (MP), yaitu momen akibat beban luar yang menggembalikan rotasi nol ( = 0) pada ujung batang jepit.






























Dari ketiga pembebanan tadi, rotasi di i dan j haruslah sama dengan nol (karena i dan j adalah jepit).
ij = (1)
ji = (2)
Dari kedua persamaan itu didapatkan besarnya Mpij dan Mpji yaitu :
MPij = MPji = qL²
Dengan cara yang sama dapat diturunkan rumus besarnya momen primair dari beban terpusat sebagai berikut :









2. Akibat rotasi di i (ij)

















Besarnya rotasi di i : ij =
Dengan memasukkan Mji = ½ Mij, didapat
ij = (4)
Sehingga didapat besarnya momen akibat ij :
Mij =
Kita buat notasi baru yaitu kekakuan sebuah batang (K) dengan definisi :
Kekakuan batang (K) adalah besarnya momen untuk memutar sudut sebesar satu satuan sudut ( = 1 rad), bila ujung batang yang lain berupa jepit.
Untuk ij = 1 rad, maka Kij =
3). Akibat rotasi di j (ji)






4). Akibat pergoyangan ()







Karena ujung-ujung i dan j jepit maka akan timbul momen Mij dan Mji untuk mengembalikan rotasi yang terjadi akibat pergoyangan. Seolah-olah ujung i dan j berotasi ij = ji = , sehingga besarnya momen :
Mij =
Mji =
Dari keempat hal yang menimbulkan momen tadi, dapat ditulis rumus umum momen batang sebagai berikut :
Untuk i dan j jepit :
Mij = MPij + (4.1 – 1a)
MPji = MPji + (4.1 – 1b)
Dengan Kij =
Mij = MPij + K (ij + ½ ji + 1,5 ) (4.1 – 2a)
Mji = MPji + K (ji + ½ ij + 1,5 ) (4.1 – 2b)

B. Batang dengan salah salah satu ujungnya sendi / rol
1. Akibat beban luar
Dengan cara yang sama seperti pada balok dengan i dan j jepit, didapat besarnya momen primair (akibat beban luar) sebagai berikut :













2). Akibat rotasi di i (ij)










3). Akibat pergoyangan ()






Mij mengembalikan rotasi di i sama dengan nol (ij = 0) seolah-olah di i berotasi ij = , sehingga timbul momen : Mij = ij =

4). Akibat momen kantilever, kalau di ujung perletakan sendi ada kantilever : (jk– batang kantilever)







Dari keempat hal yang menimbulkan momen batang diatas dapat dituliskan secara umum momen batang sebagai berikut :
Untuk ujung j sendi / rol :
Mij = MP’ij + (4.1 – 3)
Dengan K’ = , rumus tersebut diatas dapat ditulis
Mij = MP’ij + K’ (ij + ) - Mjk (4.1 – 4)
Jadi kita mempunyai dua rumus momen batang, pertama dengan ujung-ujung jepit-jepit, kedua dengan ujung-ujung jepit sendi. Yang dikatakan ujung jepit bila ujung batang betul-betul perletakan jepit atau sebuah titik simpul yang merupakan pertemuan batang dengan batang (tidak termasuk katilever). Sedangkan yang dikatakan ujung batang sendi yang betul-betul perletakan sendi, bukan berupa titik-titik simpul.
Kalau kita perhatikan pada perumusan batang dengan jepit-jepit, rumus (4.1-1 dan 4.1-2) disana ada dua variabel rotasi yaitu ij dan ji, sedangkan untuk batang dengan ujung jepit-sendi, perumusannya hanya mengandung satu variabel rotasi yaitu ij, rotasi pada perletakan sendi (ji) tidak pernah muncul dalam perumusan.
Untuk menunjukkan arah momen batang dan rotasi, dalam perumusan momen batang perlu diadakan perjanjian tanda sebagai berikut :
Momen batang positif (+) bila arah putarannya searah jarum jam ( ), dan negatif (-), bila arah putarannya berlawanan arah jarum jam ( ).
Demikian juga untuk arah rotasi, kita beri tanda seperti pada momen batang. Untuk akibat beban luar (MP) tanda momen bisa positif (+) atau negatif (-) tergantung beban yang bekerja, demikian juga akibat pergoyangan bisa positif (+) atau negatif (-) tergantung arah pergoyangannya. Untuk rotasi, karena kita tidak tahu arah sebenarnya (sebagai variabel) selalu kita anggap positif (+).



4.1.3. Langkah-langkah yang harus dikerjakan pada metoda “Slope Deflection”
Untuk menyelesaikan perhitungan struktur statis tidak tertentu dengan metoda “Slope Deflection” urutan langkah-langkah yang harus dikerjakan adalah sebagai berikut :
 Tentukan derajat kebebasan dalam pergoyangan struktur statis tidak tertentu tersebut, dengan rumus :
n = 2 j – (m + 2f + 2h + r)
dimana :
n = jumlah derajat kebebasan
j = “joint”, jumlah titik simpul termasuk perletakan.
m = “member”, jumlah batang, yang dihitung sebagai member adalah batang yang dibatasi oleh dua joint.
f = “fixed”, jumlah perletakan jepit.
h = “hinged”, jumlah perletakan sendi.
r = “rool”, jumlah perletakan rol.
Bila n < 0  tidak ada pergoyangan.
n > 0  ada pergoyangan
 Kalau ada pergoyangan, gambarkan bentuk pergoyangan ada tentukan arah momen akibat pergoyangan, untuk menentukan tanda positif (+) ataukah negatif (-) momen akibat pergoyangan tersebut (untuk menggambar pergoyangan ketentuan yang harus dianut seperti pada metoda “Persamaan Tiga Momen”).
 Tentukan jumlah variabel yang ada. Variabel yang dipakai pada metoda ini adalah rotasi () titik simpul, dan delta () kalau ada pergoyangan.
 Tuliskan rumus momen batang untuk semua batang yang ada dengan rumus (4.1.1 s/d 4.1.4.) dimana akan mengandung variabel-variabel ( dan ) untuk masing-masing rumus momen batang tersebut.
 Untuk menghitung variabel-variabel tersebut perlu disusun persamaan-persamaan sejumlah variabel yang ada. Persamaan-persamaan itu akan disusun dari :
- Jumlah momen batang-batang yang bertemu pada satu titik simpul sama dengan nol.
- Kalau ada variabel , perlu ditambah dengan persamaan keseimbangan struktur. Seperti juga pada metoda “Persamaan Tiga Momen”, dalam menyusun persamaan keseimbangan struktur pada dasarnya membuat perhitungan “free body diagram” sehingga mendapatkan persamaan yang menghubungkan satu variabel dengan variabel yang lain. Pada penggambaran arah momen, momen yang belum tahu besarnya (masih dalam perumusan) digambarkan dengan arah positif (+) yaitu searah jarum jam ( )
 Dengan persamaan-persamaan yang disusun, dapat dihitung besarnya variabel-variabelnya.
 Setelah variabel-variabel diketahui nilainya, dimasukkan kedalam rumus momen-momen batang, sehingga mendapatkan harga nominal dari momen-momen batang tersebut.

4.2. Penyelesaian struktur statis tidak tertentu dengan metoda “Slope Deflection”
Dari pembahasan sebelumnya kita mengetahui bahwa konsep dari metoda “Slope Deflection” adalah memakai rotasi titik simpul () sebagai variabel dan juga pergoyangan () kalau struktur kita dapat bergoyang. Variabel-variabel tadi akan akan dipakai didalam perumusan momen-momen batang karena rumus momen batang mengandung unsur-unsur akibat beban rotasi titik simpul () dan defleksi relatif (pergoyangan - ). Untuk menghitung besarnya variabel-variabel tersebut, disusun persamaan-persamaan sejumlah variabel yang ada dari persyaratan keseimbangan titik simpul dan kalau ada variabel pergoyangan () ditambah dengan persamaan keseimbangan struktur. Setelah variabel-variabel tersebut dapat dihitung, kita masukkan kedalam rumus momen batang kita dapatkan besarnya momen-momen batang tersebut. Karena metoda ini memakai varibel rotasi dan pergoyangan maka metoda ini disebut metoda “Slope Deflection”.

4.2.1. Contoh-contoh penyelesaian dengan metoda “Slope Deflection”

1.






Ditanyakan : - Hitunglah momen-momen batangnya dengan metoda “Slope Deflection”.
- Gambarkan bidang M, D dan N-nya.

Penyelesaian :
 n = 2j – (m + 2f + 2h + r)
= 2 x 3 – (2 + 2 x 1 + 2 x 0 + 2) = 0  tidak ada pergoyangan
 A jepit  A = 0 B – titik simpul ada B
C rol  C tidak sebagai variabel.
Jadi variabelnya hanya satu yaitu B
 Rumus Momen Batang
Rumus Umum :
Untuk i, j jepit : Mij = MPij + Kij (ij + ½ ji + 1,5 )
Untuk j sendi / rol : Mij = MP’ij + K’ij (ij + ) – ½ Mjk

Momen-momen primair :








Kekakuan Batang :
AB – jepit-jepit KAB = KBA =
BC – jepit-sendi K’BC =
MCD = - P2xL = - 1,5 x 2 = -3 tm (momen kantilever)
MCB = - MCD = + 3 tm
MAB = - 3 + EI (A + ½ B) = - 3 + 0,5 EIB
MBA = + 3 + EI (B + ½ A) = + 3 + EI B
MBC = - 4,5 + EI B – ½ (-3) = -3 + EI

 Persamaan :
MB = 0  MBA + MBC = 0
(3 + EI B) + (-3 + EI B) = 0  EI B = 0
 Momen Batang :
MAB = -3 + 0,5 x 0 = - 3 tm
MBA = + 3 + 0 = + 3 tm
MBC = - 3 + 0 = - 3 tm
























2.

















Gambar 4.12. Pergoyangan dan arah momen akibat pergoyangan

 A rol  A tidak sebagai variabel
D jepit  D = 0
B titik simpul, ada variabel B
Jumlah variabel ada 2 yaitu B dan .
 Rumus Momen Batang
i j jepit : Mij = MPij + Kij (ij + )
j sendi / rol : Mij = MP’ij + K’ij (ij + ) - Mjk
Momen Primair :





Batang BD tidak momen primair karena tidak ada beban pada bentang BD.
Kekakuan batang :
A rol  K’BA =
KBD = KDB =


MBA = +3 + 1,5 EI B
MBC = - PL = - 3 x1 = - 3 tm

MBD = 0 + 0,75 EI (B + ½ B – 1,5 ) = 0,75 EI B – 0,375 EI
MDB = 0 + 0,75 EI (D + ½ B – 1,5 ) = 0,375 EI B – 0,375 EI
Persamaan

1). MB = 0  MBA + MBC + MBD = 0
(+3 + 1,5 EI B) – 3 + (0,75 EI B – 0,375 EI) = 0
2,25 EI B – 0,375 EI = 0 (1)


2). Persamaan keseimbangan struktur














EIB = 0 disubsitusikan ke persamaan (1) EI = 0

Momen-momen batang :

MBA = +3 + 1,5 EI B = 3 tm
MBC = - 3 tm
MBD = 0,75 x 0 – 0,375 x 0 = 0 tm
MDB = 0,375 x 0 – 0,375 x 0 = 0 tm













a). Free Body Diagram b). Bidang Gaya Normal (N)










c). Bidang Gaya Lintang (D) d). Bidang Momen (M)

Gambar 4.13

4.2.2. Soal Latihan

1).









Ditanyakan : - Hitunglah momen-momen batang dengan metoda “slope
deflection”
- Gambar bidang M, D dan N-nya.


2).










Ditanyakan : - Hitunglah momen-momen batang dengan metoda “slope
deflection”
- Gambar bidang M, D dan N-nya

3).











4).











Ditanyakan : - Hitunglah momen-momen batang dengan metoda “slope
deflection”
- Gambarkan bidang M, D dan N-nya.


4.2.3. Rangkuman
 Variable yang dipakai pada metoda “slope deflection” adalah rotasi titik simpul () dan perpindahan relatif ujung-ujung batang () kalau strukturnya dapat bergoyang.
 Rumus momen batang dipengaruhi oleh beban yang bekerja, rotasi titik simpul dari ujung-ujung batang, () dan perpindahan relatif antara ujung-ujung batang () kalau ada pergoyangan. Sehingga rumus-rumus momen batang mengandung variable  dan .
Rumus momen batang ;
Untuk i, j jepit Mij = MPij + Kij (ij + ½ ji + 1 ½ )
Dimana Kij =
Untuk j sendi / rol Mij = MP’ij + K’ij (ij + ) – ½ Mjk
Dimana : K’ij =
Mjk momen kantilever

Perjanjian arah putaran momen dan rotasi adalah positif (+) untuk searah jarum jam ( ).
 Untuk menghitung variable - variabel yang ada disusun persamaan -persamaan dari :
- keseimbangan titik simpul, yaitu jumlah momen batang-batang yang bertemu pada satu titik simpul sama dengan nol.
- Kalau ada varibel , perlu persamaan keseimbangan struktur.

4.2.4. Penutup
Untuk mengukur prestasi, mahasiswa dapat melihat kunci dari soal-soal latihan yang ada sebagai berikut :

1).
.







2).










3).












4).









4.2.5. Daftar Pustaka
1. Chu Kia Wang “Satically Indeterminate Structures”, Mc Graw-Hill, Book Company, Inc.
2. Kinney, J.S. “Indeterminate Structural Analysis”, Addison-Wesley Publishing, Co.

4.2.6. Senarai
 Metoda “Slope Deflection” memakai rotasi titik simpul () dan perpidahan relatif ujung-ujung batang () kalau ada pergoyangan, sebagai variable.
 Menyusun rumus momen batang dengan variable  dan  didalamnya. Perjuangan tanda momen batang dan rotasi, positif (+) bila putarannya searah jarum jam ( ).
 Untuk menghitung variable-variabel yang ada, disusun persamaan-persamaan sejumlah variable tersebut dari :
- keseimbangan momen titik simpul.
- keseimbangan struktur, bila ada variable .

4.3. Penyelesaian Struktur Statis Tidak Tertentu Akibat Penurunan Perletakan dengan Metoda “Slope Deflection”
Pada metoda “slope defelection” langkah-langkah yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan struktur statis tidak tentu akibat penurunan perletakan sama seperti pada akibat pembebanan luar yang telah disajikan dimuka. Hanya saja pada akibat penurunan perletakan dalam rumus momen batang, momen primair yang dipakai adalah besarnya momen akibat penurunan perletakan yang terjadi.
Jadi pada metoda “slope deflection” akibat penurunan perletakan digambarkan bentuk pergoyangannya dan digambarkan arah perputaran momen akibat pergoyangan tersebut dan dihitung besar nominalnya untuk dipakai sebagai momen primair dalam perumusan momen batang. Sehingga untuk struktur yang dapat bergoyang ada dua gambaran pergoyangan, yaitu pergoyangan akibat penurunan perletakan yang menghasilkan momen-momen primair batang, dan pergoyangan natural yang mengandung variable .

4.3.1. Contoh penyelesaian akibat penurunan perletakan






Kalau terjadi penurunan perletakan B sebesar 2 cm, hitunglah momen-momen batangnya dengan metoda “slope deflection” dan gambarkan bidang M, D dan N-nya.

Penyelesaian :
 n  2j – (m + 2 f + 2 h + r)
 2 x 3 – (2 + 2 x 1 + 2 x 0 +2)  0  tidak pergoyangan


 Jumlah variable :
A jepit A  0
B titik simpul ada B
C rol, C bukan variable
Jadi variabelnya hanya satu, B

 Rumus Momen Batang
Untuk i, j jepit : Mij  MPij + Kij (ij + ½ ji + 1,5 )
Untuk j sendi / rol : Mij  MP’ij + K’ij (ij + ) – ½ Mjk
- Momen Primair akibat B turun 2 cm  0,02 m








MPAB  MPBA  -
MP’BC 
- Kehalusan Batang : KAB  KBA 
K’BC 
MAB  - 10,667 + 0,667 EI (A + ½ B)  - 10,667 + 0,333 EI B
MBA  - 10,667 + 0,667 EI (B + ½ A)  - 10,667 + 0,667 EI B
MBC  + 12 + 0,75 EI B

 Persamaan : MB  MBA + MBC  0
(- 10,667 + 0,667 EI B) + (12 + 0,75 EI B)  0
1,417 EI B  - 1,333
EI B  - 0,941
 Momen Batang :
MAB  - 10,677 + 0,333 (- 0,941)  - 10,981 tm
MBA  - 10,667 + 0,667 (-0,941)  - 11,294 tm
MBC  + 12 + 0,75 (- 0,941)  + 11, 294 tm






















Gambar 4.14.









Penyelesaian :
 n  2j – (m + 2f +2h + r)
 2 x 3 – (2 + 2 x 1 + 2 x 0 + 1)  1  ada pergoyangan











 Jumlah Variabel :
A jepit, A  0, C rol, C bukan sebagai variable.
B titik simpul B
Jadi variabelnya ada 2, B dan .
 Rumus Momen Batang :
i, j jepit Mij  MPij + Kij (ij + ½ ji + 1 ½ )
j sendi / rol Mij  MP’ij + K’ij (ij + ) – ½ Mjk
 Momen Primair akibat penurunan perletakan










-Kekakuan batang :
KABKBA  E1
K’BC  0,75 EI
MAB  0 + EI (A + ½ B – 1,5 )  0,5 EI B – 0,375 EI 
MBA  0 + EI (B + ½ A – 1,5 ) – EI B – 0,375 EI 
MBC  + 12 + 0,75 EI B


 Persamaan :
- Keseimbangan momen titik simpul B
MB  0  MBA + MBC  0
(EI B – 0,375 EI ) + (12 + 0,75 EI B)  0
1,75 EI  - 0,375 EI  + 12  0 (1)





- Keseimbangan struktur







0 + (0,5 EI B – 0,375 EI ) + (EI B – 0,375 EI )  0
1,5 EI B – 0,75 EI   0 (2)

2 x (1) – (2)  2 EI B + 24  0
EI B  - 12
(1)  EI   - 24

MAB  0,5 (-12) – (0,375 (-24)  + 3 tm
MBA  1 x (-12) – 0,375 (-24)  - 3 tm
MBC  + 12 + 0,75 (-12)  + 3 tm























Gambar 4.15

4.3.2. Soal Latihan
1).




Ditanyakan : Hitunglah momen-momen batang dengan metoda “slope deflection” bila C turun 2 cm. Gambarlah bidang M, D dan N-nya.

2).









3).








Ditanyakan : -Hitunglah momen batangnya dengan metode “slope deflection”.
- Gambarlah Bidang M,D dan N nya.

4.3.3. Rangkuman
Pada penyelesaian struktur statis tidak tertentu akibat penurunan perletakan dengan metode “slope deflection”, harga momen primair pada rumus momen batang memakai besarnya momen batang akibat pergoyangan yang ditimbulkan oleh adanya penurunan perletakan yang terjadi

4.3.4. Penutup
untuk mengukur prestasi mahasiswa dapat melihat kunci dan soal-soal latihan yang ada sebagai berikut.
1).






2).










3).







4.3.5. Daftar Pustaka
1. Chu Kia Wang “Statically Indeterminate Structures”, Mc Graw-Hill, Book Company, Inc.
2. Kinney, J.S. “Indeterminate Structural Analysis”, Addison-Wesley Publishing Co.

4.3.4. Senarai
 Metoda “Slope Deflection” memakai rotasi titik simpul () dan perpidahan relatif ujung-ujung batang () kalau ada pergoyangan, sebagai variable.
 Menyusun rumus momen batang dengan variable  dan  didalamnya. Perjuangan tanda momen batang dan rotasi, positif (+) bila putarannya searah jarum jam ( ).
 Untuk menghitung variable-variabel yang ada, disusun persamaan-persamaan sejumlah variable tersebut dari :
- keseimbangan momen titik simpul.
- keseimbangan struktur, bila ada variable .
BAB I
PENGENALAN STRUKTUR STATIS TAK TENTU
UNTUK STRUKTUR RANGKA

1.1 Ciri-Ciri Struktur Rangka
Struktur Rangka adalah struktur yang terdiri dari batang-batang yang panjangnya jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran penampangnya. Sruktur rangka dibagi atas beberapa kategori yaitu:

a. Balok
Balok adalah suat batang lurus dengan satu atau lebih tumpuan. Gaya luar pada balok dianggap bekerja pada bidang yang melalui sumbu simetri penampang lintangnya. Penampang lintang balok dapat mengalami resultan tegangan dalam yang berupa gaya aksial, gaya geser, dan momen lentur.


Gambar 1-1
b. Rangka Batang Bidang
Rangka batang bidang adalah himpunan batang yang sebidang dan bersambungan sendi di titik kumpulnya. Batangnya hanya mengalami gaya aksial tarik atau tekan.
.


Gambar 1-2
c. Rangka Batang Ruang
Rangka batang ruang sama dengan rangka batang bidang kecuali bahwa batang-batangnya berarah sembarang dalam ruang, dan gaya yang bekerja juga berarah sembarang.





Gambar 1-3
d. Portal Bidang
Portal bidang sama sepeti balok, tetapi titik kumpul batang merupakan sambungan kaku.Resultan tegangan dalam di suatu penampang batang portal bidang , terdiri dari momen lentur, gaya geser dan gaya aksial.




Gambar 1-4

e. Balok Silang
Balok silang adalah struktur bidang yang dibentuk oleh balok menerus yang saling bertemu atau bersilang. Jika balok saling bertemu sambungan dianggap kaku, jika bersilangan dianggap sendi.


Berbeda dari portal bidang yang gaya luar berada dalam bidang struktur. Gaya luar pada balok silang tegak lurus bidang struktur.






Gambar1-5

1.2 Struktur Statis Tak Tertentu
Perbedaan gaya pada struktur statis tak tertentu dan tertentu adalah: Gaya pada struktur statis tak tertentu tidak dapat dicari hanya dengan persamaan keseimbangan statis, yaitu:
ΣV = 0 ; ΣH = 0 ; ΣM = 0
Analisa struktur statis tak tertentu umumnya membutuhkan persamaan linear secara simultan yang jumlahnya tergantung pada cara analisanya.

1.2.1 Ketidaktentuan Statis
Tinjaulah sebuah benda bebas dalam ruang yang dibebani beberapa gaya. Agar benda berada dalam keseimbangan, komponen resultan dalam arah sumbu X, Y, dan Z yang saling tegak lurus harus = 0, sehingga persamaan keseimbangan statis dapat ditulis sebagai;
ΣFx = 0 ΣFy = 0 ΣFz = 0
ΣMx = 0 ΣMy = 0 ΣMz = 0
Jadi pada benda yang dibebani gaya tiga dimensi, kita akan mendapatkan enam persamaan keseimbangan statis.
Bila seluruh gaya yang bekerja pada benda bebas itu terletak dalam satu bidang, maka hanya tiga dari enam persamaan statika yang dapat digunakan yaitu;
ΣFx = 0 ΣFy = 0 ΣFz = 0
Jadi struktur statis tak tertentu adalah struktur dengan jumlah gaya yang tidak diketahui lebih besar dari pada jumah persamaan yang ada

Ketidaktentuan suatu struktur dapat bersifat luar, dalam atau keduanya. Karena itu suatu struktur ruang akan bersifat statis tak tertentu luar bila jumlah komponen reaksinya lebih dari enam. Sedangkan untuk struktur bidang komponen reaksinya lebih dari tiga.
Contoh:



(a) (b)





( c )
Gambar 1-6
1.2.2 Struktur Statis Tak Tentu Luar

Pada gambar 1-6 (a) diatas dengan tumpuan A ; Rol, B ; Rol dan C ; Jepit mempunyai 5 komponen reaksi. Oleh karena jumlah persamaan keseimbangan statis hanya tiga, maka 2 buah gaya kelebihan yang tak dapat dicari dengan statika, sehingga balok bersifat statis tak tentu luar.
Derajat ketidaktentuan didefenisikan sebagai jumlah gaya yang tak diketahui dikurangi jumlah persamaan statika, jadi balok pada gambar 1-6(a) adalah statis tak tentu berderajat dua.

1.2.3 Struktur statis tak tentu dalam
Marilah kita tinjau suatu struktur secara eksternal bersifat statis tertentui, tetapi secara internal bersifat statis tak tentu.





Gambar 1-7
Contoh rangka batang di sebelah gaya batangnya tidak dapat dicari hanya dengan persamaan statika . jika satu dari dua batang diagonal dihilangkan (dipenggal) gaya-gaya batang bisa dihitung dengan persamaan statika. Jadi rangka batang ini bersifat statis tak tentu dalam berderajat satu, walaupun struktur bersifat statis tertentu luar.

Contoh portal di sebelah bersifat statis tak tertentu dalam berderajat tiga, dan akan statis tertentu bila salah satu batangnya dipenggal. Penggalan ini merupakan penghilangan atau pelepasan tiga buah resultante tegangan: gaya geser, gaya aksial dan momen lentur




Gambar 1-8
Jumlah struktur pelepasan yang dibutuhkan agar struktur bersifat statis tertentu merupakan derajat ketidaktentuan.

1.2.4 Struktur statis tak tertentu luar dan dalam sekaligus
Portal di sebelah bersifat tak tentu luar berderajat satu. Tetapi resultante tegangan tidak dapat dicari dengan statika meskipun reaksi tumpuan telah diketahui. Resultan ini hanya dapat diketahui bila portal dipenggal di dua penampang, sehingga memberikan enam pelepasan. Jadi derjat ketidaktentuan totalnya ialah tujuh.





Gambar 1-9
1.3 Persamaan Derajat Ketidaktentuan
1.3.1 Rangka Batang Bidang




R1
Gambar 1-10
Tinjau suatu rangka batang bidang dengan m buah batang dan j buah titik kumpul sendi (termasuk tumpuan yang juga sendi), jumlah gaya yang tak diketahui ialah:tiga komponen reaksi dan gaya di setiap batang yaitu: 3 + m.
Sedangkan di setiap titik kumpul terdapat dua persamaan keseimbangan, yaitu:
ΣFx = 0 ΣFy = 0
Jadi jumlah persamaan yang ada : 2j
Pada keadaan statis tertentu, jumlah persamaan statika = jumlah gaya yang tak diketahui
2j = m + 3
Jika jumlah komponen reaksi adalah r maka
2j = m + r
Persamaan di atas harus dipenuhi agar konstruksi bersifat statis tertentu, dengan demikian derajat ketidaktentuan adalah:
i = (m + r) – 2j
Rangka batang di atas :
r = 4 m = 18 j = 10 i = (18 + 4) – 2.10 = 2
1.3.2 Rangka Batang Ruang

Persamaan keseimbangan adalah
ΣFx = 0 ΣFy = 0 ΣFz = 0
Persamaan menjadi 3j = m + r
Derajat ketidaktentuan
i = (m + r) – 3j


j = 4 3.4 = 3 + 9
m = 3 Statis tertentu
r = 4


Gambar 1-11

1.3.2 Portal Bidang

Setiap titik kumpul yang kaku mempunyai dua persamaan gaya dan satu persamaan momen. Resultan tegangan di setiap batang, bisa dicari bila tiga dari enam gaya ujung F1, F2,…, F6 diketahui, sehingga pada setiap mempunyai 3 gaya batang yang tak diketahui.



Gambar1-12

Jumlah gaya yang tak diketahui adalah jumlah komponen reaksi yang tak diketahui ditambah jumlah gaya dalam yang tak diketahui, jadi suatu portal bidang yang kaku akan bersifat statis tertentu jika 3j = 3m + r
Dan derajat ketidaktentuan:
i = (3m + r) – 3j
Contoh

j = 6
m = 7
r = 4 i = ( 3.7 + 4) – 3.6 = 7
Gambar 1-13
Jika sebuah titik kumpul portal yang kaku diganti sendi, maka persamaan keseimbangan berkurang 1, karena momen lentur pada pertemuan itu menjadi nol, sehingga jumlah yang tak diketahui berkurang sebanyak jumlah batang di sendi
tersebut.
j = 5
m = 4
r = 4
3j = 3jm + r
(3 . 5) – 1 = 3.4 + 4 – 2
sehingga portal menjadi statis tertentu

Gambar 1-14


1.3.3 Portal Ruang


.




Gambar 1-15
Pada titik kumpul kaku mempunyai 3 persamaan gaya dan 3 persamaan momen, Resultan tegangan disetiap batang bisa dicari, bila 6 dari 12 gaya (pada gambar) diketahui sehingga setiap batang memberi enam gaya yang tak diketahui.
Jadi portal ruang bersifat statis tertentu jika:
6j = 6m + r
Derajat ketidaktentuan:
i = (6m + r) – 6j
Contoh

Portal ruang mempunyai enam komponen reaksi di setiap tumpuan.
Tiga komponen x, y, z serta tiga kopel Mx, My, dan Mz.


Gambar 1-16
Jadi komponen reaksi struktur tersebut berjumlah 24, sedang persamaan keseimbangan yang ada berjumlah enam, dengan demikian portal bersifat statis tak tentu luar berderajat 18. Jika reaksi diketahui resultan tegangan pada keempat kolom dapat dicari dengan statika, salah satu balok harus dipenggal dengan jumlah pelepasan enam; gaya ksial, gaya geser, di dua arah yang saling tegak lurus, momen lentur terhadap dua sumbu dan momen puntir , maka struktur statis tak tentu dalam berderajat 6 dan derjat ketidaktentuan total ialah 24.
j = 8
m = 8
r = 24
i = (6.8 + 24) – 6.8
= 24

1.4 Ketidaktentuan Kinematis

Bila suatu struktur yang terdiri dari beberapa batang dibebani, maka titik-titik kumpul akan mengalami perpindahan dalam bentuk rotasi (putaran sudut) dan translasi yang tergantung pada konfigurasi struktur.
Perpindahan titik kumpul diketahui dari pengekangan yang diberikan pada struktur. Misalnya: ditumpuan jepit tidak dapat terjadi perpindahan apapun.
Namun biasanya pada tumpuan terdapat perpindahan yang tak diketahui, perpindahan titk kumpul yang tak diketahui inilah yang disebut besaran ketidaktentuan kinematis, yang jumlahnya menyatakan derajat ketidaktentuan kinematis struktur, atau jumlah derajat kebebasan.

Contoh:

Gambar 1-17
Jepitan di A tidak dapat mengalami perpindahan apapun, sedangkan Rol pada B, tak dapat berpindah dalam arah vertikal tetapi dapat bergerak ke arah horizontal dan juga dapat terjadi putaran sudut (Rotasi). Jadi ketidaktentuan kinematis balok ini berderajat dua
Dalam praktek biasanya kita boleh mengabaikan deformasi aksial balok, dalam hal ini titik B hanya memiliki satu derajat kebebasan dan struktur dianalisa sebagai struktur dengan satu derajat ketidaktentuan kinematis.



Gambar 1-18
Balok ini tidak memiliki perpindahan yang tak diketahui, jadi balok ini bersifat kinematis tertentu. Tetapi bersifat statis tak tentu berderajat 3.





Gambar 1-19
Rangka batang ini bersifat statis tak tentu berderajat 2. titik A pada rangka batang bisa mengalami 2 komponen perpindahan, sehingga mempunyai 2 derajat kebebasan.

Microsoft Excel

Dari Wikibooks Indonesia, sumber buku teks bebas berbahasa Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari

Microsoft Excel

1. Pendahuluan Microsoft Excel (MS-Excel) merupakan program aplikasi spreadsheet (lembar kerja elektronik) canggih yang paling populer dan paling banyak digunakan saat ini. Excel akan sangat membantu kita dalam hal menghitung, memproyeksikan, menganalisa dan mampu mempresentasikan data dalam bentuk tabel dengan berbagai jenis tabel yang disediakannya, mulai dari bentuk Bar, Grafik, Pie, Line dan banyak lagi. Excel 2000 merupakan pengembangan dari excel versi sebelumnya yang lebih ditingkatkan fungsinya dan dikonsentrasikan agar spreadsheet ini lebih familiar (mudah dipakai), lebih fleksibel, lebih mudah diintegrasikan dengan program office lainnya dan yang tak kalah penting adalah kemampuan untuk langsung berhubungan dengan internet. Walaupun demikian, Excel 2000 ini akan selalu dikembangkan oleh pihak Microsoft sehingga akhirnya kita betul-betul dimanja oleh software Microsoft ini. 2. Memulai Excel 2000 Excel 2000 baru dapat dijalankan apabila sistem operasi windows telah kita aktifkan. Langkah-langkah memulai bekerja dengan Excel 2000 sebagai berikut ; 􀀙 Aktifkan Komputer terlebih dahulu. 􀀙 Klik tombol Start yang ada pada batang taskbar. 􀀙 Muncul sejumlah menu, pilih Program. 􀀙 Klik Microsoft Excel 􀀙 Tunggu hingga tampil layar Excel 2000 yang masih kosong. 􀀙 Microsoft Excel siap untuk digunakan.

Gambar 1. Cara mengaktifkan Microsoft Excel 3. Mengenal Elemen Jendela Excel 2000 Setelah Excel 2000 diaktifkan, maka akan tampil lembar kerja yang masih kosong dengan nama Book1, seperti berikut:


 Menu Bar, berisi sederetan menu yang dapat digunakan, dimana setiap menu mempunyai sub menu masing-masing sesuai dengan fungsi dari menu induknya. Misalnya Edit, akan mempunyai sub menu yang berhubungan dengan edit data, begitu juga dengan menu yang lainnya. Standarnya menu bar terdiri dari :

Menu ini dapat dipilih dengan Mouse atau menggunakan tombol kombinasi ALT+huruf menu yang bergaris bawah secara bersamaan. Misalkan kita akan memilih menu edit, maka tekanlah tombol ALT jangan dilepas lalu tekan huruf E.  Toolbars Standard, adalah sederetan icon-icon yang akan sering digunakan. Toolbar digunakan agar kita dapat memilih dan menjalankan perintah dengan cepat dan mudah. Defaultnya toolbar ini terdiri dari:

Masing-masing toolbar mempunyai nama dan fungsi masing-masing, untuk mengetahui namanya cukup dengan mengarahkan pointer mouse ke icon yang dituju, tunggu sesaat, maka akan muncul nama dari icon tersebut.

 Toolbar Formatting, adalah toolbar yang sering kita gunakan yang berfungsi dalam hal memformat lembar kerja, apakah itu rata kiri, kanan atau rata tengah, kita juga bisa cetak tebal, miring atau bergaris bawah, semua ini adalah bagian dari proses memformat lembar kerja. Standarnya, toolbar ini terdiri dari:

Kita tinggal meng-klik icon tersebut untuk menggunakannya.

 Row Heading (Kepala garis), adalah penunjuk lokasi baris pada lembar kerja yang aktif. Row Heading juga berfungsi sebagai salah satu bagian dari penunjuk sel (akan dibahas setelah ini). Jumlah baris yang disediakan oleh Excel 2000 adalah 65.536 baris.


 Column Heading (Kepala kolom), adalah penunjuk lokasi kolom pada lembar kerja yang aktif. Sama halnya dengan Row Heading, Column Heading juga berfungsi sebagai salah satu bagian dari penunjuk sel (akan dibahas setelah ini). Kolom di simbol dengan abjad A – Z dan gabungannya. Setelah kolom Z, kita akan menjumpai kolom AA, AB s/d AZ lalu kolom BA, BB s/d BZ begitu seterus sampai kolom terakhir yaitu IV (berjumlah 256 kolom). Sungguh suatu lembar kerja yang sangat besar, bukan. (65.536 baris dengan 256 kolom)

 Cell Pointer (penunjuk sel), adalah penunjuk sel yang aktif. Sel adalah perpotongan antara kolom dengan baris. Sel diberi nama menurut posisi kolom dan baris. Contoh. Sel A1 berarti perpotongan antara kolom A dengan baris 1.  Formula Bar, adalah tempat kita untuk mengetikkan rumus-rumus yang akan kita gunakan nantinya. Dalam Excel pengetikkan rumus harus diawali dengan tanda ‘=’ . Misalnya kita ingin menjumlahkan nilai yang terdapat pada sel A1 dengan B1, maka pada formula bar dapat diketikkan =A1+B1  Scroll Bar, berfungsi untuk menggeser lembar kerja secara vertikal (Vertical Scroll Bar) dan horizontal (Horizontal Scroll Bar).

4. Mengakhiri Excel 2000 Jika telah selesai bekerja dengan Excel 2000, kita dapat menutup atau mengakhirinya dengan menggunakan langkah-langkah berikut ;  Pilih dan Klik File, Exit, atau  Klik tombol Close (X) yang terletak pada pojok kanan atas jendela Excel 2000, atau  Klik ganda Icon kontrol menu yang berada pada pojok kiri atas jendela excel 2000, atau  Tekan tombol Alt+F4 Tunggu beberapa saat, sampai jendela Excel 2000 ditutup. 5. Bekerja Dengan Excel 2000 Dalam Excel 2000 kita akan sering berhubungan dengan kata Sel dan Range. Untuk itu kita jelaskan lagi bahwa SEL adalah perpotongan antara kolom dengan baris. Sedangkan RANGE adalah gabungan dari beberapa sel. Misalnya kumpulan sel A1 sampai dengan C10 disebut sebagai range A1:C10, kita juga bisa menyebutnya dengan range C10:A1. Lihat gambar


5.1 Mengenal Tipe Data Pada Excel 2000 Sebelum melangkah lebih jauh dengan Excel 2000, ada baiknya terlebih dahulu kita mengenal tipe-tipe data yang terdapat pada excel itu sendiri. 1. Tipe Data Alpha Numerik/Teks Adalah tipe data berupa teks seperti huruf (A – Z, a – z), simbol (*, ^, $, %, #, @, dll) dan angka (0 – 9) yang tidak akan diproses secara matematika. Data dengan tipe ini, dalam excel 2000 akan dibuat rata kiri dan selalu didahului oleh label prefiks berupa tanda kutip satu (‘) yang diberikannya secara otomatis. Jika data yang dimasukkan adalah data angka tetapi kita ingin menganggapnya sebagai alpha numerik/teks, maka kita harus mengetik label prefiks sebelum data tersebut, seperti : ‘2001 2. Tipe Data Numerik/Angka Adalah data yang terdiri dari angka (0 – 9), waktu dan tanggal yang dapat diproses secara matematika. Penulisan data dengan tipe ini tidak boleh didahului oleh label prefiks. Data numerik ini akan ditampilkan rata kanan oleh Excel 2000. 3. Tipe Data Formula Adalah tipe data yang terdiri dari rumus-rumus, seperti perkalian, pembagian, penjumlahan serta fungsi matematika lainnya. Tipe data ini ini merupakan tipe data yang terpenting dalam Excel 2000, karena akan selalu digunakan dalam pengolahan data.

5.2 Menggerakkan Penunjuk Sel (Cell Pointer) Cell Pointer berfungsi untuk penunjuk sel aktif. Yang dimaksud dengan sel aktif ialah sel yang akan dilakukan suatu operasi tertentu. Untuk menggerakan ponter dengan Mouse dapat dilakukan dengan meng-klik sel yang diinginkan. Untuk sel yang tidak kelihatan kita dapat menggunakan Scroll Bar untuk menggeser layar hingga sel yang dicari kelihatan lalu klik sel tersebut. Untuk kondisi tertentu kita lebih baik menggunakan keyboard. Berikut daftar tombol yang digunakan untuk menggerakan pointer dengan keyboard:

Tombol Fungsi ← ↑ → ↓ Pindah satu sel ke kiri, atas, kanan atau bawah Tab Pindah satu sel ke kanan Enter Pindah satu sel ke bawah Shift + Tab Pindah satu sel ke kiri Shift + Enter Pindah satu sel ke atas Home Pindah ke kolom A pada baris yang sedang dipilih Ctrl + Home Pindah ke sel A1 pada lembar kerja yang aktif Ctrl + End Pindah ke posisi sel terakhir yang sedang digunakan PgUp Pindah satu layar ke atas PgDn Pindah satu layar ke bawah Alt + PgUp Pindah satu layar ke kiri Alt + PgDn Pindah satu layar ke kanan Ctrl + PgUp Pindah dari satu tab lembar kerja ke tab lembar berikutnya Ctrl + PgDn Pindah dari satu tab lembar kerja ke tab lembar sebelumnya


5.3 Memilih Area Kerja 1. Memilih Sel Memilih sel cukup dengan meng-klik pada sel yang dituju. (lihat pembahasan sebelumnya) 2. Memilih Range Untuk memilih/mengaktifkan suatu range dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu a. Menggunakan Mouse 􀂃 Klik dan tahan mouse di awal range (Ingat : jangan meng-klik dibagian kanan bawah, karena bagian ini mempunyai fungsi lain) 􀂃 Geser mouse sampai ke akhir range 􀂃 Lepaskan tombol mouse b. Menggunakan Keyboard 􀂃 Letakkan penunjuk sel di awal range 􀂃 Tekan tombol SHIFT dan sorot range dengan menggunakan tanda panah. 3. Memilih Baris dan Kolom Isi suatu kolom dan baris dapat kita sorot/pilih secara keseluruhan dengan meng-klik di huruf kolom atau nomor baris yang diinginkan. Misalkan kita ingin menyorot seluruh isi kolom A, maka cukup dengan meng-klik huruf A yang teletak dibagian atas. Begitu juga halnya dengan baris. Jika ingin memilih lebih dari satu kolom atau baris yang berdekatan dapat dilakukan dengan cara meng-klik awal kolom/baris (jangan dilepas), geser mouse ke akhir kolom/baris yang dipilih, baru dilepas.

5.4 Memasukkan Data Dalam Excel 2000 ada beberapa jenis data yang harus kita ketahui, diantaranya adalah data berupa teks, nilai/angka, tanggal dan jam yang masing-masingnya mempunyai format tersendiri. Secara umum cara memasukan data ke dalam suatu sel dapat dilakukan sebagai berikut ; 1. Pilih dan klik sel tempat data yang akan dimasukan. 2. Ketikkan data yang akan dimasukkan. 3. Tekan enter untuk mengakhirinya.


Kita juga dapat menggunakan tombol atau tombol PgDn dan PgUp untuk mengakhiri pemasukan data. Untuk mengedit data yang telah dimasukan dapat digunakan tombol fungsi F2 dengan cara mengarahkan penunjuk sel ke sel yang dituju lalu tekan tombol F2, lakukan perbaikan. Gunakan tombol ESC untuk membatalkan pemasukkan data.

5.5 Menghapus Data Untuk menghapus data disuatu sel atau range tertentu, dapat dilakukan dengan cara ; 1. Pilih sel atau range yang datanya akan dihapus 2. Pilih dan Klik menu Edit, Clear, Contents Del atau langsung meng-klik tombol Delete. Dengan langkah diatas, format dan komentar sel tidak akan dihapusnya. Yang dimaksud dengan format sel/range adalah selain dari isi sel itu sendiri, misalnya garis tabel, shadow, dll. Sedangkan komentar adalah teks yang dimasukkan pada suatu sel, jika pointer sel diarahkan ke sel tersebut, maka akan muncul komentar. Untuk menghapus format sel ini dapat dilakukan dengan memilih Edit, Clear, Formats dan Edit, Clear, Comments untuk menghapus komentar. Dan pilih Edit, Clear, All untuk menghapus semuanya (isi, format dan komentar yang terdapat pada suatu sel/range).

5.6 Mengatur Lebar Kolom Lebar kolom pada Excel 2000 dapat kita ubah sesuai dengan keinginan kita. Ada beberapa metoda yang disediakan oleh Excel 2000, yaitu: 1. Mengubah Lebar Kolom Menjadi Lebar Tertentu Untuk mengubah lebar kolom menjadi lebar tertentu, dapat dilakukan dengan cara ; a. Letakkan Penunjuk sel pada kolom yang akan dirubah, jika kolomnya yang dirubah lebih dari satu kolom, maka sorotlah seluruh kolom yang akan diubah. b. Pilih dan klik menu Format, Column, Width, maka kotak dialog pengubahan kolom akan ditampilkan, seperti berikut:


c. Pada kotak isian Column Width, ketikkan nilai lebar kolom yang diinginkan. d. Klik OK untuk menutup kotak dialog ini.

2. Mengubah Lebar Kolom Menggunakan Mouse Mengubah lebar kolom dengan Mouse dapat dilakukan lebih cepat dibanding dengan cara diatas. Caranya seperti berikut ini ; a. Arahkan penunjuk mouse pada batas kanan dari kolom yang akan diubah, sehingga penunjuk mouse berubah bentuk menjadi panah dua arah. Jika ingin mengubah beberapa kolom, sorotlah terlebih dahulu kolom-kolom yang diubah, lalu arahkan penunjuk mouse pada kolom bagian kanan. Ingat : Penunjuk mouse diletakkan disebelah kanan huruf kolom. b. Klik dan geser penunjuk mouse tersebut kekiri atau kekanan sesuai dengan lebar kolom yang diinginkan.

3. Mengubah Lebar Kolom Agar Sesuai Dengan Panjang Data Kita juga dapat mengatur agar lebar kolom berubah otomatis sesuai dengan panjang data pada kolom tersebut, hal ini dapat dilakukan dengan cara ; a. Arahkan penunjuk mouse pada huruf sebelah kanan dari kolom yang akan diubah. Misalkan Kolom B, letakkan penunjuk mouse disebelah kanan dari huruf B tersebut, sehingga penunjuk mouse berubah menjadi tanda panah dua arah. b. Klik dua kali pada kondisi penunjuk mouse seperti itu. Ingat : data telah ada pada kolom tersebut sebelumnya. Dengan perintah ini otomatis lebar kolom akan disesuaikan dengan data yang terpanjang.

5.7 Mengatur Tinggi Baris Untuk mengubah tinggi baris sesuai dengan kebutuhan kita, dapat dilakukan dengan cara: 1. Letakkan penunjuk sel pada baris yang akan diubah tingginya. Jika lebih dari satu baris, maka sorotlah terlebih dahulu seluruh baris yang akan diubah. 2. Pilih dan klik menu Format, Row, Height, sehingga muncul kotak dialog seperti berikut:

3. Pada kotak Row Height, isilah sesuai dengan nilai tinggi baris yang diinginkan. 4. Klik OK sebagai tanda persetujuan. Untuk lebih cepatnya, kita juga bisa menggunakan mouse untuk mengubah tinggi baris, caranya: 1. Arahkan penunjuk mouse pada bagian bawah dari nomor baris yang akan diubah tingginya. Jika lebih dari satu baris, maka sorotlah seluruh nomor baris yang akan diubah tingginya, lalu arahkan penunjuk mouse kebagian paling bawah dari nomor yang akan diubah tersebut. 2. Klik dan geserlah mouse ke atas atau kebawah sesuai dengan tinggi yang inginkan.

5.8 Membuka Lembar Kerja Baru Membuka lembar kerja baru dapat dilakukan seperti berikut ; 1. Pilih dan klik menu File, New atau tekan Ctrl+N, sehingga muncul kotak dialog membuka lembar kerja. 2. Pada kotak dialog tersebut, klik Tab General dan pilih icon workbook. 3. Klik OK untuk menutup kotak dialog ini.

Disamping cara diatas, kita juga bisa membuka lembar kerja dengan meng-klik Icon New ang terdapat toolbars standar. Cara ini lebih efektif dan cepat dibanding dengan cara diatas.

5.9 Membuka Lembar Kerja Yang Telah Ada Membuka lembar kerja yang telah ada dapat dilakukan dengan cara ; 1. Pilih dan klik menu File, Open atau tekan Ctrl+O sehingga muncul kota dialog membuka file. Dapat juga dilakukan dengan meng-klik Icon Open Icon terdapat pada toolbars standar. 2. Pada tombol daftar pilihan Look In, pilih dan klik folder yang dinginkan. 3. Pada kotak isian File Name ketikan nama file yang akan dibuka, atau klik nama file yang terdapat kotak Look In. 4. Klik Open untuk membuka lembar kerja tersebut.

5.10 Menyimpan Lembar Kerja Untuk menyimpan lembar kerja, dapat dilakukan dengan cara ; 1. Pilih dan klik menu File, Save, sehingga muncuk kotak dialog penyimpan. 2. Pada kotak Save In pilih dan klik forder tempat penyimpanan data. 3. Pada kotak isian file name ketikkan nama file dari lembar kerja yang akan disimpan. 4. Klik Save untuk menyimpan lembar kerja.

Setelah melakukan proses diatas, untuk menyimpan selanjutnya dapat dilakukan dengan meng-klik Icon Save yang terdapat pada toolbars standar.

5.11 Menyimpan Lembar Kerja dengan Nama lain Menyimpan lembar dengan nama lain, biasanya bertujuan untuk membuat duplikat dari lembar kerja, atau ingin membuat lembar kerja baru dengan format yang sama dengan lembar kerja yang akan disimpan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: 1. Pilih dan klik menu File, Save As, sehingga muncul kotak dialog Save As. 2. Pada kotak Save In pilih dan klik forder tempat penyimpanan data. 3. Pada kotak isian file name ketikkan nama file dari lembar kerja yang akan disimpan. 4. Klik Save untuk menyimpan lembar kerja.


6. Menggunakan Rumus (Formula) dan Fungsi Rumus merupakan bagian terpenting dari Program Excel ini, karena setiap tabel dan dokumen yang kita ketik akan selalu berhubungan dengan rumus dan fungsi. Operator matematika yang akan sering digunakan dalam rumus adalah ; Lambang Fungsi + Penjumlahan - Pengurangan

  • Perkalian

/ Pembagian ^ Perpangkatan % Persentase Proses perhitungan akan dilakukan sesuai dengan derajat urutan dari operator ini, dimulai dari pangkat (^), kali (*), atau bagi (/), tambah (+) atau kurang (-).

6.1 Menulis Rumus Untuk menulis rumus, ada beberapa cara, diantaranya (lihat contoh berikut):

1. Menulis rumus dengan mengetikkan angka langsung a. Letakkan penunjuk sel pada sel tempat hasil rumus akan ditampilkan (pada contoh diatas sel C6) b. Pada formula bar, ketikkan = 5000000+3500000, lalu tekan tombol enter. Menulis rumus dengan cara ini cukup mudah kalau rumusnya sederhana dan pendek serta angkanya tetap. 2. Menulis rumus dengan menggunakan alamat sel a. Letakkan penunjuk sel pada sel tempat hasil rumus ditampilkan (sel C6 misalnya) b. Pada formula bar, ketikkan = C4+C5, lalu tekan tombol enter.

Menulis rumus dengan cara ini sangat bermanfaat jika datanya sering berubah. 3. Menulis rumus dengan bantuan mouse a. Letakkan penunjuk sel pada sel tempat hasil rumus akan ditampilkan (pada contoh diatas sel C6) b. ketikkan = , kemudian pilih dan klik sel C4 c. Ketik +, kemudian pilih dan klik sel C5 d. Tekan tombol enter

Menulis rumus dengan cara ini sangat dianjurkan karena memperkecil kemungkinan salah ketik alamt sel.

6.2 Menggunakan Fungsi Fungsi sebenarnya adalah rumus yang sudah disediakan oleh Excel 2000, yang akan membantu dalam proses perhitungan. kita tinggal memanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Pada umumnya penulisan fungsi harus dilengkapi dengan argumen, baik berupa angka, label, rumus, alamat sel atau range. Argumen ini harus ditulis dengan diapit tanda kurung (). Perhatikan kembali contoh diatas, tapi kita akan menggunakan fungsi untuk mengolahnya. Cara menulis fungsi 1. Menulis fungsi secara langsung (manual) a. Letakkan penunjuk sel pada sel tempat hasil fungsi akan ditampilkan (pada contoh diatas sel C6) b. Ketikkan =SUM(C4:C5) c. Tekan tombol enter untuk memprosesnya.

Note:C4:C5), SUM adalah fungsi untuk penjumlahan dan (C4:C5) adalah argumen berupa alamat sel.

2. Menulis fungsi dengan memanfaatkan Paste Function Paste Function adalah salah satu cara untuk menulis fungsi yang disediakan oleh Excel 2000, dimana kita dipandu untuk menulis fungsi beserta argumennya, sehingga kesalahan dalam pengetikkan fungsi dan argumennya dapat terhindar. Untuk menggunakan fasilitas ini, ikuti langkah-langkah berikut: a. Letakkan penunjuk sel pada sel tempat hasil fungsi akan ditampilkan (pada contoh diatas, sel C6) b. Pilih dan Klik menu Insert, Function atau klik icon paste function yang terdapat pada toolbar standar. Maka akan tampil kotak dialog berikut:


c. Pada daftar pilihan Function category, pilih dan klik Math & Trig, maka dibagian Function name akan muncul daftar fungsi matematika dan trigonometri yang disediakan Excel 2000. d. Pilih dan Klik fungsi SUM karena kita akan menggunakan fungsi ini untuk menjumlahkan. Pada bagian bawah dari daftar pilihan tersebut ditampilkan sintak penulisan dari fungsi yang dipilih. Seperti diatas, aturan penulisan fungsi SUM adalah SUM(number1,number2,…). e. Klik OK sebagai tanda persetujuan, berikutnya akan tampil kotak pengisian argumen dari fungsi, seperti berikut:

f. Pada kotak isian Number1, tentukan range data yang akan dijumlah, dalam hal ini kita isikan range C4:C5. Kalau masih ada range yang lain, maka dapat diisikan pada daftar isian number2. Saran : Dalam pengisian range ini sebaiknya menggunakan tombol pemilihan range yang terdapat disebelah kanan kotak isian. g. Klik OK jika argumen yang dimasukan telah benar. Maka hasilnya akan ditampilkan pada sel yang dipilih tadi. (sel C6)

6.3 Mengenal Fungsi yang sering digunakan Dari gambar kotak dialog Paste Function diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Excel 2000 membagi fungsi berdasarkan kelompok masing, seperti kelompok financial, date & time, math & trig, statistical, database, dan satu kelompok untuk fungsi yang sering digunakan (most recently used). Pada bagian ini kita akan membahas sebagian dari fungsi yang sering digunakan tersebut. Untuk membantu penjelasannya, perhatikan tabel berikut:

1. Fungsi Average(…) Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data(range). Bentuk umum penulisannya adalah ; =AVERAGE(number1,number1,…), dimana number1, number2, dan seterusnya adalah range data yang akan dicari nilai rata-ratanya. Untuk mengisi nilai rata-rata pada contoh diatas, maka rumusnya adalah =AVERAGE(E8:G8) kemudian tekan tombol enter. Hal yang sama juga bisa dilakukan untuk mengisi sel i8 INGAT posisi penunjuk sel harus berada pada sel i8 sebelum perintah tersebut dilaksanakan. 2. Fungsi Logika IF(…) Fungsi ini digunakan jika data yang dimasukkan mempunyai kondisi tertentu. Misalnya, jika nilai sel A1=1, maka hasilnya 2, jika tidak, maka akan bernilai 0. Biasanya fungsi ini dibantu oleh operator relasi (pembanding) seperti berikut:

Lambang Fungsi = Sama dengan < Lebih kecil dari > Lebih besar dari <= Lebih kecil atau sama dengan >= Lebih besar atau sama dengan <> Tidak sama dengan Bentuk umum penulisan fungsi ini adalah ; =IF(logical_test,value_if_true,value_if_false), artinya kalau ekspresi logika (logical_test) bernilai benar, maka perintah pada value_if_true akan dilaksanakan, jika salah, maka perintah pada value_if_false yang akan dilaksanakan. Lihat contoh berikut::

Kolom keterangan diisi dengan ketentuan, jika status sama dengan K, maka keterangannya KAWIN, jika tidak, maka keterangan berisi TIDAK KAWIN. Ini dapat diselesaikan dengan rumus =IF(C3=”K”, “KAWIN”,”TIDAK KAWIN”). Pada rumus diatas kita lihat bahwa jika datanya bertipe Teks/alpha numerik harus diapit oleh tanda kutip dua, lain halnya dengan tipe data numerik, tidak boleh menggunakan tanda kutip. Untuk kondisi IF bertingkat, coba perhatikan rumus untuk mengisi nilai huruf pada contoh pertama tadi. (kasus nilai mahasiswa) =IF(H8>=81,"A",IF(H8>=66,"B",IF(H8>=56,"C",IF(H8>40,"D","E")))), hal yang sama juga bisa dilakukan untuk mengisi kolom keterangan, dengan ketentuan, Jika nilai hurufnya sama dengan “A” maka keterangan “SANGAT MEMUASKAN, jika “B” maka “MEMUASKAN”, jika “C”, maka “CUKUP”, dan jika “D” maka bernilai “KURANG”, selain dari itu, maka bernilai “GAGAL”. Coba anda isi, OK !. 3. Fungsi Max(…) Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data (range). Bentuk umum penulisannya adalah ; =MAX(number1,number1,…), dimana number1, number2, dan seterusnya adalah range data (numerik) yang akan dicari nilai tertingginya. Untuk mengisi sel H16 pada contoh diatas, maka rumusnya adalah =MAX(H8:H15) 4. Fungsi Min(…) Sama halnya dengan fungsi max, bedanya fungsi min digunakan untuk mencari nilai terendah dari sekumpulan data numerik. Kita dapat mengisi sel H17 dengan rumus =MIN(H8:H15). 5. Fungsi Count(…) Fungsi Count digunakan untuk menghitung jumlah data dari suatu range yang kita pilih. Pada contoh diatas, range yang kita pilih adalah (H8:H15). Maka dapat ditulis rumusnya untuk mengisi sel H19 dengan =COUNT(H8:H15). 6. Fungsi Sum(…) Fungsi SUM digunakan untuk menjumlahkan sekumpulan data pada suatu range. Bentuk umum penulisan fungsi ini adalah =SUM(number1,number2,…). Dimana number1, number2 dan seterusnya adalah range data yang akan dijumlahkan. Lihat pembahasan sebelumnya. Jika berhasil mempraktekkan rumus diatas, maka hasil akhir dari contoh nilai mahasiswa diatas adalah:

7. Fungsi STDEV(…) Digunakan untuk menentukan standar deviasi dari suatu data (range). Bentuk umum penulisan fungsi ini adalah =STDEV(number1,number2,…). Dimana number1, number2 dan seterusnya adalah range data koresponden yang akan dicari nilai standar deviasinya. 8. Fungsi Var(…) Fungsi ini digunakan untuk menentukan nilai variance dari suatu data (range). Bentuk umum penulisan fungsi ini adalah =VAR(number1,number2,…). Untuk membantu penjelasan fungsi left, mid dan right, perhatikan tabel berikut:

9. Fungsi Left(…) Fungsi left digunakan untuk mengambil karakter pada bagian sebelah kiri dari suatu teks. Bentuk umum penulisannya adalah =LEFT(text,num_chars). Dimana text adalah data yang akan diambil sebagian karakternya dari sebelah kiri, num_chars adalah jumlah karakter yang akan diambil. Lihat rumus pada sel E3 diatas. 10. Fungsi MID Fungsi ini digunakan untuk mengambil sebagian karakter bagian tengah dari suatu teks. Bentuk umum pemakaian fungsi ini adalah =MID(text,start_num,num_chars). Artinya mengambil sejumlah karakter mulai dari start_num, sebanyak num_char. Untuk jelasnya pelajari rumus pada sel E4 diatas. 11. Fungsi RIGHT Fungsi ini merupakan kebalikan dari fungsi left, kalo fungsi left mengambil sejumlah karakter dari sebelah kiri, maka fungsi mengambil sejumlah karakter dari sebelah kanan teks.. Bentuk umum penulisannya adalah =RIGHT(text,num_chars). Dimana text adalah data yang akan diambil sebagian karakternya dari sebelah kanan, num_chars adalah jumlah karakter yang akan diambil. Lihat rumus pada sel E5 diatas. 12. Fungsi HLOOKUP dan VLOOKUP Fungsi HLOOKUP dan VLOOKUP digunakan untuk membaca suatu tabel secara horizontal (VLOOKUP) atau secara vertikal (VLOOKUP). Bentuk umum penulisan fungsi ini adalah : =HLOOKUP(Lookup_value, Table_array, Row_index_num,…) =VLOOKUP(Lookup_value, Table_array, Col_index_num,…) Dari rumus diatas, dapat dilihat bahwa bedanya hanya pada nomor indeksnya saja, kalau kita pakai HLOOKUP, maka digunakan nomor indeks baris (Row_index_num), tapi kalu pakai VLOOKUP digunakan nomor indeks kolom (Col_index_num). Nomor indeks adalah angka untuk menyatakan posisi suatu kolom/baris dalam tabel yang dimulai dengan nomor 1 untuk kolom/baris pertama dalam range data tersebut. Untuk contoh buatlah tabel berikut:


Dari tabel diatas, kita akan mengisi kolom Nama Barang dan Nilai barang berdasarkan dari tabel daftar harga barang. Kita dapat mengisi sel E15 dengan rumus =VLOOKUP(D15,$C$5:$E$9,2) dan sel F15 dengan rumus =C15*VLOOKUP(D15,$C$5:$E$9,2). Copylah rumus tersebut kebawah sampai data terakhir. Untuk menghindari kesalahan pengetikan rumus, kita dapat menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh Excel 2001 (insert, function), dengan cara:  Klik sel E15  Pilih menu Insert dan klik Function sehingga muncul kotak dialok Paste Function.  Pada daftar Function category, klik Lookup & Reference dan pada Function name klik VLOOKUP lalu klik OK sehingga tampil kotak dialog VLOOKUP seperti berikut:


 Lookup_value diisi dengan sel kunci yang akan dibandingkan dengan tabel. Untuk contoh diatas, ketikkan D15.  Table_array diisi dengan range tabel data yang akan dibaca (tabel daftar harga barang). Ketikkan C5:E9 lalu tekan tombol F4 agar alamat sel tersebut menjadi absolut. Sehingga rumusnya menjadi $C$5:$E$9  Col_index_num diisi nomor indeks kolom yang akan dimabil datanya, dalam hal ini isi dengan 2 karena kita akan mengambil data nama barang.  Klik OK, maka hasilnya ditampilkan pada sel E15.

Copylah rumus tersebut ekbawah sampai data terakhir. Lakukan hal yang sama untuk mengisi kolom nilai barang. Jika tidak ada kesalahan, maka hasilnya seperti berikut:

Dengan cara kerja yang sama, Anda dapat mempelajari bagaimana cara menggunakan fungsi HLOOKUP. 7. Mengatur Tampilan Mengatur tampilan merupakan hal penting dilakukan, karena dengan tampilan yang lebih baik, maka apa yang kita olah akan lebih mudah dibaca dan dimengerti. Ada empat hal yang perlu kita atur tampilannya, yaitu ; 7.1 Mengatur Tampilan Data Angka Ada dua cara untuk mengatur format tampilan data angka ; 1. Secara langsung (Manual) Secara manual maksud adalah kita langsung mengetikkan format tampilan angka sewaktu kita mengetikkan angka itu sendiri. Misalnya kita ingin menggunakan pemisah ribuan dengan koma(,), maka kita tinggal mengetikkan 500,000. untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini:


2. Menggunakan Perintah Format Cell Perintah format cell sangat dianjurkan guna mengurangi kesalahan dalam pengetikan data angka. Ikuti langkah-langkah dibawah ini untuk menggunakan perintah ini;  Sorot terlebih dulu sel atau range yang akan diatur tampilannya.  Pilih dan klik menu Format, Cell atau cukup dengan menekan tombol Ctrl+1. Maka akan tampil kotak dialog format cell.  Klik tab Number dan pada daftar pilihan Category, pilih kategori format yang diinginkan. Untuk sementara kita pilih Number. Perhatikan gambar berikut:

 Pada tab Decimal place tentukan jumlah digit angka desimal yang ditampilkan, standarnya 2 digit. Ceklis pada Use 1000 separator(,) jika ingin memberi pemisah koma (,) pada angka ribuan. Pada daftar pilihan dibawahnya pilih salah tanda negatif yang diinginkan.  Klik OK untuk menutup jendela ini. Jika kita memilih katagori Currency atau Accounting, pilih dan klik lambang uang yang diinginkan pada daftar pilihan Symbol.

7.2 Mengatur Tampilan Data Tanggal Untuk memasukan data tanggal ini disesuaikan dengan format tanggal yang berlaku pada windows, standarnya mm/dd/yy(bulan/tanggal/tahun). Misalnya ingin mengetikkan tanggal 13 Januari 2001, maka cukup diketikkan 01/13/01. Untuk jelasnya ikuti langkat berikut ;  Letakkan penunjuk sel diposisi yang dinginkan.  Ketikkan tanggal yang dinginkan, misalnya tanggal 1 Nopember 2001 dengan cara 11/01/01.  Sorotlah sel/range tersebut untuk diubah tampilan format tanggalnya.  Pilih dan klik menu Format, Cell, maka kotak dialog format cell akan ditampilkan.  Pada kotak dialog tersebut, klik tab Number dan pilih Date pada daftar pilihan Category.  Pada tab Type pilih jenis tampilan tanggal yang dinginkan. Lihat gambar berikut:

Pada kotak sample kita dapat melihat hasil tampilnnya.  Klik OK untuk menutup jendela ini. Maka sel/range yang disorot tadi akan berubah sesuai dengan format yang telah diset tadi.

7.3 Mengatur Tampilan Data Waktu Sama halnya dengan memasukan data tanggal, memasukan data waktu juga harus disesuaikan dengan format waktu pada windows. Untuk melihat format waktu di windows, dapat dilihat pada bagian kanan bawah dari windows. Defaultnya adalah hh:mm:ss (jam:menit:detik), misalkan kita ingin memasukkan jam 12 tepat, maka ketikkan 12:00. Untuk lebih jelas, ikuti langkah-langkah berikut ini :  Letakkan penunjuk sel diposisi yang dinginkan.  Ketikkan waktu/jam yang dinginkan, misalnya jam 2 siang lewat 25 menit dengan cara 14:25  Sorotlah sel/range tersebut untuk diubah tampilan format waktunya.  Pilih dan klik menu Format, Cell, maka kotak dialog format cell akan ditampilkan.  Pada kotak dialog tersebut, klik tab Number dan pilih Time pada daftar pilihan Category.  Pada tab Type pilih jenis tampilan waktu yang dinginkan. Lihat gambar berikut:

Kotak sample akan menampilkan hasil pilihan anda.  Klik OK untuk menutup jendela ini. Maka sel/range yang disorot tadi akan berubah sesuai dengan format yang telah kita set. Jika ingin menampilkan tanggal dan waktu sekarang, kita langsung dapat mengetikkan =NOW() pada formula bar, lalu tekan tombol enter.

7.4 Mengatur Tampilan Data Huruf/Teks Seperti Word 2000, di Excel 2000 kita juga bisa mengatur tampilan huruf, apakah cetak tebal, miring, garis bawah, berwarna merah dengan font Arial, Times New Roman dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya, ikuti langkah-langkah berikut ini :  Sorotlah terlebih dahulu sel/range yang akan diubah tampilannya.  Pilih dan klik menu Format, Cell atau tekan tombol Ctrl+1. Kotak dialog format cell akan ditampilkan.  Pada kotak dialog tersebut pilih tab Font, sehingga tampilannya menjadi:

 Pilih dan klik nama huruf (Font), gaya tampilan huruf (Font style), ukuran huruf (Size), jenis garis bawah (Underline), warna huruf (Color) dan efek khusus lainnya sesuai keinginan kita.  Klik OK untuk menutup jendela ini. Untuk mengatur perataan tampilan data, dapat dilakukan dengan ;  Sorotlah terlebih dahulu sel/range yang akan diubah tampilannya.  Pilih dan klik menu Format, Cell atau tekan tombol Ctrl+1. Kotak dialog format cell akan ditampilkan.  Pada kotak dialog tersebut pilih tab Alignment, sehingga tampilannya menjadi:

 Pilihan Horizontal digunakan untuk memilih perataan tampilan teks secara horizontal. Lihat Gambar:

 Pilihan Vertical digunakan untuk memilih perataan tampilan teks secara vertikal. Lihat Gambar:

 Kotak Orientasi, digunakan untuk mengatur orientasi/arah perataan data dengan derajat posisi kemiringanya. Coba anda pelajari bagaimana cara membuat tampilan berikut:

 Klik OK untuk menutup jendela ini.

8. Edit Data Dalam materi edit data ini, kita akan membahas bagaimana caranya menyalin data (copy), memindahkan data (cut), menyisip baris dan kolom (insert), menghapus baris dan kolom (delete) dan bagaimana caranya memberi bingkai dari data yang kita buat.

8.1 Menyalin Data (Copy) Menyalin data yang ada pada suatu sel/range dapat dilakukan dengan dua cara: 1. Menggunakan perintah Copy  Sorotlah terlebih dahulu sel/range yang akan di salin.  Pilih dan klik menu Edit, Copy atau cukup dengan menekan tombol Ctrl+C.  Pindahkan penunjuk sel ke lokasi yang dinginkan.  Pilih dan klik menu Edit, Paste atau dengan menekan tombol Ctrl+V. 2. Menggunakan Mouse Perhatikan tabel berikut:

Asumsi jumlah barang sama. 1. Sorotlah sel/range yang akan di salin, sebagai contoh sel d3. 2. Arahkan penunjuk mouse ke Fill Handle (perhatikan tabel) sehingga beubah menjadi tanda plus (+), agak kecil ukurannya dengan yang sebelumnya. 3. Klik, jangan dilepas, dan geserlah penunjuk mouse tersebut ke sel yang yang dituju. Untuk contoh diatas sel D6, baru tombol mouse dilepaskan.

Dengan cara yang sama kita juga bisa melakukan proses penyalinan rumus. Lihat tabel, Sel F3 merupakan hasil perkalian dari sel D3 dengan sel E3. Lakukan proses penyalinan data seperti diatas. Mudah bukan !!!.

8.2 Memindahkan Data (Cut) Seperti menyalin data diatas, kita juga dapat memindahkan data dengan dua cara, yaitu ; 1. Menggunakan Perintah Cut  Sorotlah terlebih dahulu sel/range yang akan dipindahkan.  Pilih dan klik menu Edit, Cut atau cukup dengan menekan tombol Ctrl+X  Pindahkan penunjuk sel ke lokasi yang dinginkan.  Pilih dan klik menu Edit, Paste atau dengan menekan tombol Ctrl+V. 2. Menggunakan Mouse Perhatikan kembali tabel diatas. Kita akan memindahkan tabel diatas, ke sel B10.  Sorotlah terlebih dahulu sel/range yang akan di salin. Sebagai contoh sorotlah range B2:F6.  Arahkan penunjukan mouse ke tepi kanan dari data yang disorot tadi. (tepi kanan kolom F, harus pada range yang disorot).  Geserlah penunjuk mouse tersebut ke sel B10, maka otomatis data yang disorot tadi akan berpindah.

8.3 Menyisip Baris/Kolom (Insert) Kadangkala kita ingin menyisip baris/kolom karena ada data yang tertinggal. Perhatikan kembali tabel diatas. 1. Menyisip Baris Kita akan menyisip baris pada lokasi baris kelima karena lupa memasukan barang Motherboar pada lokasi tersebut, maka caranya ;  Letakkanlah penunjuk mouse disel mana saja asal berada pada lokasi baris kelima. (misal sel B5)  Pilih dan klik menu Insert, Rows.


2. Menyisip Kolom Pada saat mengetikan tabel diatas, kita lupa memasukkan kolom satuan setelah kolom jumlah barang. Untuk mengatasi hal tersebut ikuti langkah menyisip kolom berikut:  Letakkanlah penunjuk mouse disel mana saja asal berada pada lokasi kolom yang diinginkan. Sebagai contoh kolom E, maka letakkakan di sel E.5 atau E.4 dsb)  Pilih dan klik menu Insert, Columns.

Jika anda berhasil melakukan proses diatas, maka hasilnya seperti berikut:

Isilah baris dan kolom tersebut dengan data yang terlupakan. Tugas Anda : coba pelajari bagaimana caranya menyisipkan suatu sel.

8.4 Menghapus Baris, Kolom dan Sel (Delete) Untuk manghapus baris, kolom atau sel yang tidak diperlukan lagi, dapat dilakukan dengan cara ; ® Sorotlah sel atau range yang akan dihapus. ® Pilih dan klik menu Edit, Delete, maka kota dialog delete akan ditampilkan seperti berikut:

® Pada kotak delete tersebut pilih salah satu model penghapusan berikut ini: 1) Shift cell left, digunakan untuk menghapus seluruh isi sel/ range yang disorot dan diganti dengan data pada baris yang sama yang terletak disebelah kanannya. 2) Shift cell up, digunakan untuk menghapus seluruh isi sel/ range yang disorot dan diganti dengan data pada kolom yang sama yang terletak disebelah bawahnya. 3) Entire Row, digunakan untuk menghapus seluruh isi sel/ range pada baris yang disorot. 4) Entire Columns, digunakan untuk menghapus seluruh isi sel/range pada kolom yang disorot. ® Klik OK untuk menutup ini.

Tugas Anda : Bagaimana caranya menyembunyikan kolom dan baris, sehingga tidak terlihat dilayar ?

8.5 Mengetengahkan Judul Tabel (Merge & Center) Ç Sorotlah judul tabel tersebut sesuai dengan lebar tabel. (sorot perbaris) Ç Klik icon Merge & Center yang terletak pada toolbar standar.

8.6 Memberi Garis Pembatas (Border) Bingkai atau garis pembatas perlu dibuat agar tampilan dari data yang kita buat lebih baik dan lebih mudah untuk dibaca. Untuk melakukan hal ini, ikuti langkat berikut ini : Ç Sorotlah sel/range yang akan diberi bingkai. Ç Pilih menu Format dan klik Cell atau tekan tombol Ctrl+1, Kotak dialog format akan ditampilkan. Ç Klik tab Border, maka akan ditampilkan seperti berikut:

Ç Pada bagian Preset, pilih salah satu tombol berikut: Ø None, digunakan untuk menghapus seluruh garis pembatas dan bingkai yang telah ada. Ø Outline, digunakan untuk membuat bingkai disekeliling sel atau range yang disorot. Ø Inside, digunakan untuk menempatkan garis pembatas dibagian dalam range. Ø Border, digunakan untuk memberi garis pembatas, pada bagian yang diinginkan, atas, tengah, bawah, miring, sebelah kanan, kiri dll. Ç Pada bagian Style, pilih model garis yang dinginkan. Ç Untuk memberi warna pada garis, pilih salah satu warna yang telah disediakan oleh Excel 2000 pada tab Color. Ç Klik OK untuk menutup jendela ini.

9. Membuat Tabel dan Grafik Tabel dan grafik merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam mengelola data dengan Excel 2000. Berikut ini kita akan membahas bagaimana cara membuat tabel dan grafik ini. 9.1 Membuat Tabel Pada materi sebelumnya, membuat garis pembatas/bingkai, sebenarnya kita telah belajar membuat tabel, tapi pada bagian ini kita akan membuat tabel dengan memanfaat fasilitas yang telah disediakan oleh Excel 2000 yang dikenal dengan Autoformat. Dengan fasilitas ini, Excel 2000 telah menyediakan berbagai macam format tabel, kita tinggal memilih dan memanfaatkannya saja. Berikut cara menggunakan fasilitas ini : Ø Sorotlah range data yang akan dibuat tabelnya Ø Pilih menu Format, dan klik AutoFormat, maka kota dialog Auto Format akan ditampilkan seperti berikut ini:

Gunakan vertikal scroll bar untuk melihat model tabel lainnya yang disediakan oleh Excel 2000. Ø Klik salah satu model tabel yang diinginkan. Ø Klik OK untuk menutup jendela ini. Maka range yang disorot tadi akan diubah sesuai dengan tabel yang anda pilih.

9.2 Membuat Grafik 1. Membuat Grafik Menggunakan Chart Wizard Untuk membantu penjelasan materi ini, perhatikan tabel berikut ini :

Langkah-langkah membuat grafik ; 1. Sorotlah range data yang akan dibuat grafik (mencakup judul baris dan judul kolom). Sebagai contoh, sorotlah range B6:G11. 2. Klik icon Chart Wizard maka kotak dialog Chart Wizard-Step 1 0f 4, akan ditampilkan seperti berikut:

3. Pada daftar Chart type, pilih model grafik yang diinginkan dan pada Chart sub-type pilih model tampilan yang diinginkan. Untuk melihat tampilan grafik sementara, anda dapat meng-klik tombol Press and Hold to view sample tanpa melepaskan penekanan tombol mouse. Jika kurang puas dengan tampilan tersebut, kita juga dapat memilih model lain, dengan meng-klik Custom Type. Untuk contoh pilihlah model Column dengan sub tipe yang terakhir(urutan ketujuh). 4. Klik Next, maka kota dialog Chart Wizard-Step 2 of 4

Isilah tab data range dengan meng-klik tombol pemilihan data yang terletak sebelah kanan kotak ini. Karena kita telah menyorot range data tersebut, maka otomatis akan ditampilkan. Kita tinggal memilih jenis Series in, apakah baris atau kolom. Dalam hal ini kita memilih baris. Kita juga diberi kebebasan untuk memilih model yang digunakan dengan meng-klik tab Series. 5. Klik Next, maka kota dialog Chart Wizard-Step 3 of 4 – Chart Options, ditampilkan seperti berikut:

6. Tab Titles digunakan untuk membuat judul grafik, dimana Ø Chart Title, diisi dengan judul tabel Ø Category (X) axis, diisi dengan judul tabel untuk sumbu X Ø Series (Y) axis, diisi dengan judul tabel untuk sumbu Y Ø Value (Z) axis, diisi dengan judul tabel untuk sumbu Z 7. Tab Axes digunakan untuk mengatur judul sumbu (axis), kita dapat mengatur apakah judul sumbu category (X)axis, series (Y) axis dan Value (Z) axis akan ditampilkan atau tidak. Jika ingin ditampilkan, ceklislah sumbu tersebut. 8. Tab Gridlines digunakan untuk mengatur tampilan garis skala pembantu (grid) pada sumbu X, Y dan Z dengan pilihan mayor gridlines (jarak antar garis agak lebar) dan minor gridlines (jarak antar garis dekat). Ceklislah pada sumbu yang diinginkan untuk menampilkannya. 9. Tab Legend digunakan untuk mengatur tampilan legend dari grafik.Tandailah option Show Legend untuk menampilkan legend dan tentukan posisi legend pada option Placement apakah di bawah (bottom), pojok (corner), atas (top), kanan (right) atau disebelah kiri (left) 10. Tab Data Labels digunakan untuk mengatur penempatan label data pada grafik. Label data ini berupa teks, nilai data, atau tidak ada sama sekali, tergantung kebutuhan kita masing-masing. 11. Tab Data Table digunakan untuk mengatur apakah ingin menampilkan data tabel atau tidak pada bagian bawah grafik. 12. Klik tombol Next untuk melangkah ketahap akhir pembuatan grafik ini, yaitu Chart Wizard – Step 4 of 4 - Chart Location. Lihat gambar berikut:

Pada kotak dialog ini terdapat dua pilihan yaitu; 1. As new sheet, jika ingin menampilkan grafik pada lembar kerja yang baru (terpisah dengan data) tapi tetap dalam buku kerja yang sama, atau 2. As object in, jika ingin menempatkan grafik pada lembar kerja data secara bersamaan atau berdampingan. 13. Klik Finish untuk menutup jendela ini.

10. Mencetak Lembar Kerja Mencetak lembar kerja merupakan hal penting yang haris kita lakukan, agar apa yang telah kita olah di Excel 2000 dapat dibuat hardcopynya, apakah sebagai laporan, tugas, atau sebagai arsip saja. Langkah-langkah mencetak lembar kerja ; a. Jika ingin mencetak range tertentu dari data maka sorotlah terlebih dahulu range yang akan dicetak, kalau tidak langsung kelangkah berikutnya. b. Pilih menu File dan klik Print, maka kota dialog pencetakan akan ditampilkan seperti berikut:

c. Pilihan Name diisi denga jenis printer yang terpasang pada komputer saat ini. d. Pilihan Print Range digunakan untuk menentukan range data yang akan dicetak, apakah keseluruhan (All) atau range tertentu dari halaman (from) tertentu sampai kehalaman tertentu. Misal halaman 1 sampai dengan 5, maka isilah 1 pada kotak from dan 5 pada kotak to. e. Pilihan Print What digunakan untuk menetukan data yang akan dicetak, apakah data yang disorot saja (selection), seluruh isi lembar kerja yang aktif (Active Sheet(s)) atau ingin mencetak seluruh lembar kerja yang ada pada buku kerja yang aktif saat ini. f. Isilah Number of copies dengan nilai tertentu jika ingin mencetak data rangkap. g. Klik OK untuk menutup jendela ini dan printer akan melaksanakannya.




Membuat Fungsi Terbilang Excel

Author: Ari Fadli · Published: December 10, 2009 · Category: Aplikasi Perkantoran dan Teknik, Komputer Dasar

Pada tulisan kali ini penulis akan sedikit berbagi ilmu mengenai membuat fungsi terbilang dalam Microsoft Office Excel. Microsoft Office Excel yang digunakan penulis kali ini Microsoft Office Excel 2007 (Penulis pun pernah mencobanya di Microsoft Office Excel 2003), untuk membuat fungsi ini di Microsoft Excel caranya sebagai berikut :

Pendahuluan
Microsoft Excel atau Microsoft Office Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS. Aplikasi ini memiliki fitur kalkulasi dan pembuatan grafik yang, dengan menggunakan strategi marketing Microsoft yang agresif, menjadikan Microsoft Excel sebagai salah satu program komputer yang populer digunakan di dalam komputer mikro hingga saat ini. Bahkan, saat ini program ini merupakan program spreadsheet paling banyak digunakan oleh banyak pihak, baik di platform PC berbasis Windows maupun platform Macintosh berbasis Mac OS, semenjak versi 5.0 diterbitkan pada tahun 1993. Aplikasi ini merupakan bagian dari Microsoft Office System, dan versi terakhir adalah versi Microsoft Office Excel 2007 yang diintegrasikan di dalam paket Microsoft Office System 2007

untuk lebih jelasnya silahkan download file dibawah ini :

ari-fungsi-terbilang-excel

Related Articles

  1. Mencegah Infeksi Berkas Microsoft Office
  2. Membuat Countdown Pembuka Presentasi dengan OO Impress
  3. Tutorial Microsoft Office
  4. Bekerja dengan GNUMERIC
  5. Panduan membuat aplikasi sederhana pada Smartphone berbasis Windows Mobile 5
  6. Tutorial Microsoft Excel
  7. Fungsi Lookup di Calc
  8. Kerancuan dan Kesulitan Tersembunyi pada Perhitungan Aritmatika dengan Program Spreadsheet
  9. Buku Latihan SMP Kls VIII Sem.2 : Pengolah Angka Ms Excel 2007
  10. Desktop Publisher di Linux
  11. Berbagai Kegunaan Fungsi if dalam Excel
  12. Menghadirkan Microsoft Access di OpenOffice.org
  13. Tweaking Windows dengan Visual Basic 6.0
  14. Membangun File Server dan PDC
  15. Cepat Mahir Bahasa C
  16. Eksplorasi Fungsi pada Excel (+ membuat Pivot Tabel)
  17. Media Pembelajaran Berbasis Teks
  18. Aplikasi Pocket PC dengan E-Visual C++
  19. Membuat Add In Terbilang Untuk Microsoft Excel
  20. Visual Studio .NET Open Source

Internet

Internet

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Visualisasi dari beberapa route pada jaringan Internet.

Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Internet pada saat ini

Representasi grafis dari jaringan WWW (hanya 0.0001% saja).

Internet dijaga oleh perjanjian bi- atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan Internet Engineering Task Force (IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments). Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet (Internet Architecture Board - IAB). Protokol-protokol internet yang sering digunakan adalah seperti, IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL.

Beberapa layanan populer di internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat elektronik, Usenet, Newsgroup, berbagi berkas (File Sharing), WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat elektronik dan World Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun berdasarkannya, seperti milis (Mailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui internet dimungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung antara dua pengguna atau lebih melalui program pengirim pesan instan seperti Camfrog, Pidgin (Gaim), Trilian, Kopete, Yahoo! Messenger, MSN Messenger dan Windows Live Messenger.

Beberapa servis Internet populer yang berdasarkan sistem tertutup (Proprietary System), adalah seperti IRC, ICQ, AIM, CDDB, dan Gnutella.

[sunting] Budaya Internet

Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses internet yang mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran(decentralization) / pengetahuan (knowledge) informasi dan data secara ekstrim.

Perkembangan Internet juga telah mempengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet. Transaksi melalui Internet ini dikenal dengan nama e-commerce.

Terkait dengan pemerintahan, Internet juga memicu tumbuhnya transparansi pelaksanaan pemerintahan melalui e-government seperti di kabupaten Sragen yang mana ternyata berhasil memberikan peningkatan pemasukan daerah dengan memanfaatkan internet untuk transparansi pengelolaan dana masyarakat dan pemangkasan jalur birokrasi, sehingga warga di daerah terebut sangat di untungkan demikian para pegawai negeri sipil dapat pula di tingkatkan kesejahterannya karena pemasukan daerah meningkat tajam.

[sunting] Tata tertib Internet

Sama seperti halnya sebuah komunitas, Internet juga mempunyai tata tertib tertentu, yang dikenal dengan nama Nettiquette atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah netiket.

Untuk di Indonesia selain tata tertib sosial di internet juga diberlakukan peraturan (UU ITE).

[sunting] Isu moral dan undang-undang

Terdapat kebimbangan masyarakat tentang Internet yang berpuncak pada beberapa bahan kontroversi di dalamnya. Pelanggaran hak cipta, pornografi, pencurian identitas, dan pernyataan kebencian (hate speech), adalah biasa dan sulit dijaga. Hingga tahun 2007, Indonesia masih belum memiliki Cyberlaw, padahal draft akademis RUU Cyberlaw sudah dibahas sejak tahun 2000 oleh Ditjen Postel dan Deperindag. UU yang masih ada kaitannya dengan teknologi informasi dan telekomunikasi adalah UU Telekomunikasi tahun 1999.

Internet juga disalahkan oleh sebagian orang karena dianggap menjadi sebab kematian. Brandon Vedas meninggal dunia akibat pemakaian narkotik yang melampaui batas dengan semangat dari teman-teman chatting IRCnya. Shawn Woolley bunuh diri karena ketagihan dengan permainan online, Everquest. Brandes ditikam bunuh, dan dimakan oleh Armin Meiwes setelah menjawab iklan dalam internet.

[sunting] Akses Internet

Anak-anak sedang menggunakan komputer untuk mengakses internet.

Negara dengan akses internet yang terbaik termasuk Korea Selatan (50% daripada penduduknya mempunyai akses jalurlebar - Broadband), dan Swedia. Terdapat dua bentuk akses internet yang umum, yaitu dial-up, dan jalurlebar. Di Indonesia, seperti negara berkembang dimana akses Internet dan penetrasi PC sudah cukup tinggi dengan di dukungnya internet murah dan netbook murah, hanya saja di Indonesia operator kurang fair dalam menentukan harga dan bahkan ada salah satu operator yang sengaja membuat "perangkap jebakan" agar supaya si pengguna internet bayar lebih mahal sampai ber juta-juta rupiah!!, lainnya sekitar 42% dari akses Internet melalui fasilitas Public Internet akses seperti warnet , cybercafe, hotspot dll. Tempat umum lainnya yang sering dipakai untuk akses internet adalah di kampus dan di kantor.

Disamping menggunakan PC (Personal Computer), kita juga bisa mengakses Internet melalui Handphone (HP) menggunakan Fasilitas yang disebut GPRS (General Packet Radio Service). GPRS merupakan salah satu standar komunikasi wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan koneksi 115 kbps dan mendukung aplikasi yang lebih luas (grafis dan multimedia). Teknologi GPRS dapat diakses yang mendukung fasilitas tersebut. Pen-setting-an GPRS pada ponsel Tergantung dari operator (Telkomsel, Indosat, XL, 3) yang digunakan. Biaya akses Internet dihitung melalui besarnya kapasitas (per-kilobite) yang didownload.

[sunting] Penggunaan Internet di tempat umum

Internet juga semakin banyak digunakan di tempat umum. Beberapa tempat umum yang menyediakan layanan internet termasuk perpustakaan, dan internet cafe/warnet (juga disebut Cyber Cafe). Terdapat juga tempat awam yang menyediakan pusat akses internet, seperti Internet Kiosk, Public access Terminal, dan Telepon web.

Terdapat juga toko-toko yang menyediakan akses wi-fi, seperti Wifi-cafe. Pengguna hanya perlu membawa laptop (notebook), atau PDA, yang mempunyai kemampuan wifi untuk mendapatkan akses internet.